Alumni Universitas di Indonesia Asal Uganda Mulai Unjuk Gigi

Sharing for Empowerment
Anggota UGINFA di Kampala (KalderaNews/KBRI Nairobi)

NAIROBI, KalderaNews.com – “Asosiasi Persahabatan Uganda-Indonesia yang dibentuk atas inisiatif para alumni berbagai universitas di Indonesia asal Uganda ini diharapkan dapat sebagai sarana memperkuat jalinan persaudaraan,” demikian kata Soehardjono Sastromihardjo, Duta Besar RI untuk Uganda pada peluncuran UGINFA di Kampala, Sabtu, 3 Februari 2018 lalu.

Peresmian dihadiri oleh Deputi Perdana Menteri Uganda yang merangkap Menteri Urusan Komunitas Afrika Timur, Kirunda Kivejinja, alumni universitas di Indonesia asal Uganda dan para undangan. Di acara yang dihadiri sekitar 140 orang tersebut, Menteri Kirunda Kivejinja menceritakan sejarah dan inisiatifnya mengirimkan mahasiswa Uganda untuk belajar di Indonesia pada awal tahun 1990-an.

“Pada tahun 1992, dalam pertemuan saya dengan Menteri Luar Negeri RI (Menlu Ali Alatas) dan Menteri Pendidikan RI (Mendikbud Fuad Hassan) disepakati mengirimkan mahasiswa Uganda ke Indonesia untuk dididik sebagai tenaga pengajar,” tutur Kirunda Kivejinja.

Menteri Kivejinja mengungkapkan terkejut dan gembira ketika menerima undangan peresmian asosiasi UGINFA sekaligus dapat bertemu para alumni angkatan pertama yang diberangkatnya ke Indonesia puluhan tahun silam. “Setelah ditunggu sekian lama akhirnya asosiasi ini terbentuk juga. Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali”, ungkapnya sambil mengutip sebuah peribahasa. Menteri Kivejinja juga memanggil satu per satu para alumni yang sekarang sudah bergelar doktor dan magister untuk memperkenalkan diri.

Menteri senior dalam jajaran kabinet Uganda ini lebih lanjut menceritakan perjuangan para tokoh yang berjuang merebut kemerdekaan. Diungkapkan tentang perjuangan penuh inspirasi dari para tokoh kemerdekaan seperti Kwame Nkrumah (Ghana), Soekarno (Indonesia), Gamal Abdul Nasser (Mesir) dan Broz Tito (Yugoslavia).

Lebih lanjut, Menteri Kivejinja menceritakan tentang kunjungan pertamanya ke Indonesia tahun 1964 dan tahun 1992. Kunjungan ke Indonesia yang pertama dilaksanakan saat ia masih menjadi mahasiswa di India dan kunjungan kedua dilaksanakan saat menjadi menteri dalam kabinet Uganda saat itu.

Dalam kesempatan lain, Mohamed Bogere, alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), menceritakan bahwa angkatan pertama mahasiswa Uganda penerima beasiswa pemerintah Indonesia diberangkatkan tahun 1993 untuk belajar di kota Yogyakarta.

“Sesuai rencana sebelum diberangkatkan ke Indonesia, mayoritas teman-teman angkatan pertama saat ini mengajar sebagai dosen dan guru besar di berbagai universitas di Uganda,” tutup Dr. Mohamed Bogere, dosen senior yang juga Ketua UGINFA. Saat ini mahasiswa asal Uganda tersebar di berbagai kota seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan lain-lain.

Duta Besar Soehardjono Sastromihardjo lebih lanjut juga mengenalkan sekilas tentang Indonesia dengan penduduk 260 juta jiwa, lebih dari 17.000 pulau dan tiga zona waktu. Disampaikan pula tentang peluang beasiswa di Indonesia.

“Pemerintah Indonesia setiap tahun membuka pendaftaran beasiswa dalam skema Kemitraan Negara Berkembang (KNB). Disamping itu, dibuka pula peluang mendapatkan beasiswa Darmasiswa untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia,” jelas Dubes Soehardjono Sastromihardjo. (JS)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*