
SLEMAN, KalderaNews.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan belasungkawa kepada keluarga siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Turi yang menjadi korban jiwa dalam insiden di Sungai Sempor, Sleman, DI Yogyakarta. Saat ini tim Kemendikbud sedang bekerja sama dengan pemerintah daerah serta pihak-pihak terkait untuk memastikan evakuasi dan penanganan para korban menjadi prioritas.
BACA JUGA:
- Innalillaahi Wainnailaihi Rojiun, Inilah 6 Siswa SMPN 1 Turi yang Meninggal Dunia Saat Susur Sungai
- Sekjen Kemendikbud: Informasi Detail KIP Kuliah Baru Diumumkan Awal Maret 2020
- Yuk Simak Persyaratan Resmi dan Keunggulan KIP Kuliah!
- Laman Resmi KIP Kuliah Sudah Bisa Diakses, Berikut Prosedur Pendaftarannya
- Penting, Hari Ini Terakhir Update Data Sekolah untuk Penyaluran Dana BOS
“Saya menyampaikan belasungkawa yang paling dalam atas tragedi ini. Semoga orangtua dan keluarga siswa yang menjadi korban jiwa dapat diberi kekuatan menghadapi cobaan ini,” ujar Mendikbud Nadiem. Mendikbud juga berharap, korban yang mengalami luka-luka segera sembuh.
Mendikdub memastikan prioritas perawatan kepada para korban luka dan trauma psikis. Ia juga bekerja sama dengan tim Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (Ditjen PAUD Dasmen) bersama tim dari Inspektorat Jenderal untuk melakukan investigasi di lapangan. Saat ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) dan Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud sedang berada di lokasi kejadian.
“Kami bersama pemerintah daerah dan pihak berwajib terjun langsung ke lapangan untuk menelusuri penyebabnya,” ungkap Nadiem.
Insiden yang terjadi pada Jumat kemarin, (21/2), menurut Mendikbud menjadi contoh bagi setiap sekolah agar berhati-hati dan waspada dalam melaksanakan aktivitas di luar sekolah. “Sekolah mesti memastikan semua kegiatan di bawah pembinaan sekolah agar dapat mengutamakan keamanan dan keselamatan siswa,” tegasnya.
Sebanyak 249 siswa kelas VII dan VIII SMPN 1 Turi mengikuti kegiatan susur sungai sebagai bagian dari mancakrida ekstrakurikuler Pramuka. Sejumlah 216 siswa selamat, 21 dengan kondisi luka ringan, dan 2 siswa mengalami luka berat dan telah dirawat inap di Puskesmas. Jumlah korban jiwa sebanyak delapan siswa atas nama Nur Azizah (15), Latifah Zulfa (15), Sovie Aulia (15), Arisma Rahmawati (13), Khoirunnissa Nurcahyani Sukmania (14), Evieta Putri Larasati (13), dan Fanesha Dida (13), dan Nadine Fadila Khasanah (13). Dua jenazah korban jiwa masih belum teridentifikasi. (yp)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply