JAKARTA, KalderaNews.com – Sedikitnya 15.000 mahasiswa secara sukarela telah siap menjadi relawan untuk terlibat dalam program relawan membantu penanganan pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) yang digagas Kemendikbud.
“Ini sangat luar biasa. Gerakan ini bisa terwujud karena motivasi kuat para mahasiswa kesehatan dan bidang-bidang lain yang ditunjang semangat gotong royong memberikan kontribusi secara sukarela bagi masyarakat demi memerangi pandemi yang mengancam masa depan Indonesia,” tegas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim di Jakarta.
BACA JUGA:
- Inilah Data Lengkap 28 Provinsi yang Sudah Terpapar Corona, Cek Tempatmu!
- 50 dari 146 Dokter Baru FK UPH Jadi Relawan Atasi Covid-19
- Duh, Pasien Positif Corona Tembus Seribu Jadi 1.046
- Bikin Elus Dada, Update Corona Kamis: 78 Meninggal, 893 Positif dan 35 Sembuh
- UN 2020 Dibatalkan, Begini Cara Menentukan Kelulusan SD, SMP, SMA, dan SMK
- Guru Wajib Sisipkan Edukasi Covid-19 Saat Belajar Daring
“Mari kita tunjukkan bahwa anak-anak muda Indonesia secara sukarela berani dan bisa menyelamatkan nyawa-nyawa masyarakat Indonesia. Mari bersama kita taklukkan pandemi Covid-19. Mari kita tunjukkan bahwa institusi-institusi pendidikan bisa bergerak menjadi ujung tombak melawan pandemi ini,” imbuhnya.
Mendikbud menjelaskan ajakan sukarela untuk mahasiswa bidang kesehatan dan bidang-bidang terkait lain menjadi relawan merupakan sesuatu yang sangat penting dilakukan saat ini untuk membantu pemerintah menangani wabah Covid-19.
Relawan mahasiswa ini diterjunkan untuk melakukan program-program preventif dan promotif melalui komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat terkait Covid-19. Relawan mahasiswa juga dapat membantu pemerintah daerah melakukan pelacakan (tracing and tracking), membantu pelayanan call center di pusat maupun daerah serta pusat-pusat layanan Covid-19.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt. Dirjen Dikti), Nizam, menambahkan, selain mengajak relawan dari mahasiswa bidang kesehatan secara sukarela, Kemendikbud juga mendorong dan berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi negeri untuk menyiapkan Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit Pendidikan sebagai sub center tes Covid-19. Rumah Sakit Pendidikan di bawah Kemendikbud juga disiapkan untuk merawat pasien Covid-19 sesuai kapasitas masing-masing.
“Saat ini terdapat 13 Fakultas Kedokteran dan 13 Rumah Sakit Pendidikan yang ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai laboratorium untuk tes Covid-19,” jelas Nizam.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply