Dari Debat Hingga Poster Anak Jalanan, Prestasi Internasional Pelajar SMA di Tengah Pandemi

Poster Anak Jalanan karya Nila Eleora Putri Sianturi, siswi SMAN 68 Jakarta
Poster Anak Jalanan karya Nila Eleora Putri Sianturi, siswi SMAN 68 Jakarta (KalderaNews/Kemdikbud)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Pelajar SMA yang mewakili Indonesia di ajang Online World Schools Debating Championship (OWSDC) tahun 2020, Judah Purwanto dari SMA Pelita Harapan Lippo Village mendapatkan penghargaan individu yakni Top 5 ESL Best Speaker dan Top 10 Open Best Speaker.

Penghargaan best speaker dalam kategori ESL dan Open (kategori utama) merupakan prestasi yang pertama kali diraih oleh tim Indonesia. Prestasi ini meningkat dari tahun lalu saat Indonesia mendapat penghargaan Best EFL Speaker di Bangkok.

Online World Schools Debating Championship (OWSDC) 2020 dilaksanakan dari tanggal 17 Juli 2020 – 2 Agustus 2020. Tim Indonesia yang difasilitasi oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengirimkan Tim OWSDC 2020.

BACA JUGA:

Tim tersebut terdiri dari tiga pendebat yaitu Cassia Tandiono dari SMA Pelita Harapan Kemang Village, Joshua Luke Tandiono dari SMA British Indonesia Jakarta, dan Judah Purwanto dari SMA Pelita Harapan Lippo Village.

Pembina tim Indonesia adalah Rachmat Nurcahyo dari Universitas Negeri Yogyakarta sebagai team manager dan Novelisa Wirid dari Universitas Gadjah Mada sebagai coach.

Menariknya, Indonesia juga mengirimkan juri dalam kompetisi ini, yakni Evelyn Mulyono di Vanderbilt University, Nashiville, USA dan Stephanie Purwanto di George Washington University, USA.

Puspresnas Kemendikbud menegaskan akan melanjutkan pembinaan tim debat Indonesia yang dipersiapkan untuk kompetisi selanjutnya, mengingat pada tahun 2021 mendatang terdapat dua kompetisi debat dunia yang dilakukan secara daring yaitu OWSDC 2021 di bulan Februari dan Macau OWSDC 2021 di bulan Juli.

Plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional (Kapuspresnas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Asep Sukmayadi juga menegaskan pihaknya kini menunggu hasil tim untuk perhelatan 21st International High Schools Arts Festival yang dilaksanakan dari tanggal 5-16 Agustus 2020 di Tokyo, Jepang.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas di bidang seni, khususnya poster dan lukisan serta menambah pengalaman seni dan budaya bagi para siswa pendidikan menengah lintas negara.

Delegasi Indonesia diwakili oleh Nila Eleora Putri Sianturi, siswi SMAN 68 Jakarta. Nila merupakan peraih medali emas FLS2N tahun 2019 pada bidang poster kategori putri.

Karya poster Nila menyerukan tema “Jangan Biarkan Mereka Terlalu Lama Tidur di Jalan.” (Don’t Let Them Lay on the Streets for Too Long). Tema ini memberikan makna bahwa masalah terbesar di masyarakat adalah anak jalanan, anak-anak yang miskin dan tidak memiliki rumah serta hidup di jalanan.

“Mereka harus mengemis, mengamen, bekerja, atau mencuri untuk bertahan hidup. Banyak anak jalanan yang tidak dapat menerima pendidikan yang layak karena keadaan ekonomi yang buruk. Bahkan, mereka sering menjadi korban pelecehan dan eksploitasi. Hingga yang tertindas terlindas. Itulah yang saya pikirkan ketika membuat konsep poster ini,” jelas Nila.

Anak jalanan, kata Nila, memerlukan perhatian bukan hanya dari pemerintah, tetapi juga dari semua pihak. Mereka membutuhkan simpati dan berhak mendapatkannya tetapi banyak orang yang masih tidak peduli dan mengabaikan mereka. Oleh karena itu, sudah saatnya masyarakat lebih peduli terhadap anak jalanan dan masa depan mereka.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*