Anak Gemar Bertanya dan Bongkar Mainan, Itu Bakat Ilmuwan

Ilustrasi: Anak gemar bertanya dan bermain. (Ist.)
Ilustrasi: Anak gemar bertanya dan bermain. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Ketika anak mulai tumbuh besar, ia akan suka sekali bertanya banyak hal. Rasa ingin tahunya tumbuh. Tak hanya itu. Untuk memenuhi rasa ingin tahu itu, ia juga kerap membongkar mainannya, tanpa tahu cara memperbaikinya.

Melihat tingkah polah anak ini, tentu kadang orangtua menjadi kesal. Orangtua pun kerap memarahi anak dan melarangnya membongkar mainan lagi atau bertanya yang aneh-aneh.

BACA JUGA:

Padahal, itulah awal mula bakat sebagai ilmuwan terbentuk. “Merdekakan anak sejak usia dini berpikir kreatif dan kritis. Dampingi dan arahkan, sehingga anak dapat belajar serta memahami apa yang sedang dilakukan,” ujar Ella Yulaelawati, Ketua dan Pendiri Yayasan Rumah Komunitas Kreatif saat menjadi pembicara dalam Webinar “Kelas Orangtua Berbagi: Rumahku Sekolahku”.

Menurut Ella yang juga mantan Direktur PAUD Kemdikbud, anak yang banyak bertanya atau membongkar mainan merupakan awal daya kreativitas. Nah, Ella memaparkan ada satu metode pembelajaran yang mendukung tumbuhnya potensi ilmuwan, yakni STEM/A atau Science, Technology, Engineering, Mathematic, and Art.

Menurut Ella, metode STEMA/A ini dalam pendidikan bagi anak usia dini amatlah penting dan wajib diketahui orangtua, guru, serta calon tenaga pendidik. Metode STEM/A pada dasarnya bertujuan menstimulasi kecerdasan anak dengan bermain sembari belajar. “Penelitian menunjukan anak yang kerap mendapat sentuhan pendidikan STEM/A, dalam jenjang pendidikan selanjutnya prestasi akademiknya lebih baik,” kata Ella.

STEMA/A mengajak mengembangkan kreativitas bersama dengan memanfaatkan benda-benda terdekat dalam kehidupan sehari-hari, seperti botol bekas, minyak goreng, sabun cair, soda kue, dan yang lain. Benda-benda ini bisa dipakai untuk pembelajaran tentang sains, teknologi, mesin, matematika, dan seni.

Eksperimen-ekperimen sederhanan dengan mengunakan benda-benda yang ada di sekitarnya, agar anak-anak memiliki memori yang menyenangkan saat memasuki dunia sains. Sehingga, kelak mereka dapat belajar sains dengan lebih serius serta mengembangkan potensi yang dimiliki seiring dengan bertambahnya usia.

STEM/A juga bertujuan mendukung orangtua dan para guru memiliki kemampuan untuk mendorong anak-anak agar lebih berani mencoba hal-hal baru serta mengembangkan kemampuan komunikasi. “Selain itu, hal penting selanjutnya yang diharapkan dari STEM/A adalah untuk melatih kemampuan anak dalam mengamati sesuatu atau observasi serta melatih kemampuan bertanya. Karena dengan observasi dan bertanya, sesungguhnya saat itulah anak-anak belajar tentang banyak hal,” ujar Ella.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan di-share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*