Kamu Tuh Sebenarnya Pelit, Kikir atau Hemat Sih

Sharing for Empowerment
Ilustrasi pelit ( Foto: Ist)

JAKARTA, KalderaNews.com – Sobat Kaldera tentu pernah dikata-katai “pelit” sama teman, sahabat dan kenalan. Entah mengapa ya, banyak dari kita itu terlalu gampang lho menuduh orang dekat dengan kata-kata ini. Padahal, kita juga tak tahu persis kondisi keuangannya.

Kata pelit lebih gampang nyosor dari mulut untuk mereaksi orang dekat yang tak mau mentraktir atau membelikan sesuatu. Pelit jelas kosakata negatif dengan merujuk pada kata kikir alias tidak suka memberikan sesuatu pada orang lain.

Uniknya, dalam pergaulan sehari-hari, kata pelit ini bisa menjadi semacam senjata yang digunakan untuk mendesak atau “memaksa” seseorang agar mau mentraktir, membeli atau memberikan sesuatu. Orang yang kikir biasanya banyak pertimbangan di saat genting sekalipun. Ia banyak pertimbangan karena takut uangnya berkurang atau habis.

Berbeda dengan orang yang kikir, mereka yang hemat itu menggunakan uang dengan cermat dan hati-hati supaya tidak lekas habis. Orang yang hemat itu biasanya memiliki perencanaan dan pengelolaan uang yang baik. Ia mampu mengelola keuangannya dengan bijak tatkala harus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, bayar tagihan bulanan, menabung hingga investasi.

Menjadi hemat dengan dituding kikir tentu lebih baik daripada menjadi tidak kikir alias royal, tapi ternyata keuangannya acak-kadul. Nah, menjadi hemat di era digital seperti saat ini tidak lah sulit. Banyak platform modern yang memudahkan kita untuk mengalokasikan dana dengan mudah. (FA)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*