Dua Tambang Batubara Ini Bandel Cemari Sungai Malinau Sejak 2010?

Sharing for Empowerment
Sungai Sidi aliran airnya ke Sungai Malinau (KalderaNews/Jatam)

JAKARTA, KalderaNews.com – Sungai Malinau di Malinau, Kalimantan Utara diduga tercemar karena ulah perusahaan tambang batu bara PT Mitrabara Adiperdana dan PT Baradinamika Muda Sukses. Uniknya, kedua perusahaan tersebut ternyata disponsori oleh Japan Bank for International Cooperation (JBIC) serta dana investasi Jepang di Indonesia yang dialirkan ke mereka.


Sejumlah aktivis Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) pun menggelar aksi protes di depan kantor Kedutaan Besar Jepang beberapa waktu yang lalu. Mereka meminta agar pemerintah Jepang dan JBIC menarik saham sebesar 30 persen atas kedua perusahaan tersebut.

Koordinator Aksi Melky Nahar menegaskan investasi tersebut menimbulkan kerusakan di Kalimantan Utara. Jepang turut berkontribusi menghancurkan sumber kehidupan masyarakat dengan memberi duit kepada perusahaan tersebut.

Air konsumsi warga tercemar limbah tambang (KalderaNews/Jatam)

Ia pun menegaskan perusahaan tersebut telah mencemari Sungai Malinau sejak 2010. Ia membeberkan bukti air yang keluar dari keran di rumah warga kini menjadi berwarna cokelat.

Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Merah Johansyah menyebut PT Mitrabara Adiperdana dan PT Baradinamika Muda Sukses adalah perusahaan yang bandel dan tidak menggubris surat teguran yang dilayangkan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kalimantan Utara. Padahal, terbukti telah mencemari Sungai Malinau, Malinau, Kalimantan Utara. Ia pun menyebut kebandelan ini sebagai penghinaan terhadap hukum di Indonesia. (FA)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*