Gynecology Specialist, dr. Med. Firman Santoso, Sp.OG di acara media gathering #UbahHidupLo: Ayo, Pakai Kondom untuk Kontrasepsi (KalderaNews/Ist) |
JAKARTA, KalderaNews.com – Stigma terhadap kondom sebagai sebuah alat kontrasepsi masih menjadi salah satu hambatan terhadap peningkatan penggunaan kondom di Indonesia. Hanya sebesar 3,15% dari jumlah pasangan usia subur peserta aktif KB, padahal faktanya kondom adalah alat kontrasepsi yang non hormonal, sangat efektif dan efisien, paling mudah didapat dengan harga terjangkau daripada alat kontrasepsi lainnya.
Melalui momentum Hari Kontrasepsi Sedunia yang jatuh pada 26 September 2017, Sutra sebagai kondom nomor 1 di Indonesia kembali mengkampanyekan pentingnya penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi.
Meski kondom bukan sesuatu yang baru, tetapi masih dianggap sebagai sebuah hal yang tabu di masyarakat kita, meskipun bagi pasangan menikah. Tak jarang pasangan enggan menggunakan kondom, karena berfikir bahwa alat kesehatan tersebut dapat mengurangi kepuasan bercinta dengan pasangan.
Ditemui dalam media gathering #UbahHidupLo: Ayo, Pakai Kondom untuk Kontrasepsi, Gynecology Specialist, dr. Med. Firman Santoso, Sp.OG menjelaskan anggapan tersebut merupakan mindset yang perlu diluruskan, karena kondom memiliki ketebalan antara 0.05 hingga 0.02 milimeter, sehingga tidak akan mempengaruhi kualitas bercinta pasangan.
“Penggunaan kondom juga membiasakan para pria untuk lebih bertanggung-jawab dan tidak egois. Karena selama ini, kesadaran penggunaan alat kontrasepsi titik-beratnya ada pada kaum wanita,” tandasnya. (JS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare ke saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply