Ini Alasan Jombang Jadi Tuan Rumah ASEAN Youth Interfaith Camp 2017

Sharing for Empowerment
ASEAN Interfaith Camp 2017 (AYIC) di kampus Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) pada 27-30 Oktober 2017 (KalderaNews/Ist)

JOMBANG, KalderaNews.com – Menempuh perjalanan darat selama kurang lebih dua jam ke arah Barat dari Kota Surabaya, sampailah kita pada pada sebuah Kota yang memiliki Motto Jombang Kota Beriman. Sesuai dengan Mottonya, Kota Jombang ini syarat dengan dengan nuas agamisnya. Hal ini terlihat dengan banyaknya bangunan-bangunan Mesjid dan sejumlah majelis santri serta bangunan-bangunan Pesantren di beberapa tempat.

Banyaknya sekolah pendidikan Islam atau yang dikenal dengan Pondok Pesantren menjadikan Jombang terkenal dengan sebutan Kota Santri. Bahkan Jombang dipercaya sebagai Pusat Pesatren di Jawa karena hampir seluruh pendiri pesantren di Pulau Jawa pernah berguru di Jombang.

Adapun beberapa pondok pesantren yang terkenal di Jombang, seperti antara lain: Tebuireng, Tambak Beras, Denanyar, dan Pesantren Tinggi Darul Ulum. Kota Jombang juga melahirkan beberapa cendekiawan muslim Indonesia seperti Nurcholis Majid dan tokoh terkenal lainnya seperti Presiden RI ke-4, KH Abdulrrahman Wahid, Pahlawan Nasional KH Wahid Hasyim serta seniman Cucuk Espe.

Sabagai salah satu kota strategis yang berada di persimpangan jalur lalu lintas Utara dan Selatan Pulau Jawa dengan tebu sebagai komoditas utama hasil pertanian, Jombang menjadi tuan rumah kegiatan ASEAN Interfaith Camp 2017 (AYIC) yang berlangsung dari tanggal 27-30 Oktober 2017 di kampus Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu). Pertemuan internasional dihadiri oleh 150 peserta yang berasal dari Negara Anggota ASEAN dan Mitra Wicara ASEAN. Pelaksanaan AYIC 2017 adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Pusat Studi ASEAN, UNIPDU Jombang, dalam rangka merayakan HUT ASEAN yang ke-50.

Kenapa AYIC 2017 dilaksanakan di Pondok Pesantren adalah karena Indonesia ingin menyampaikan kepada dunia cerminan kehidupan damai suatu masyarakat yang majemuk di negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Diharapkan melalui interaksi antara peserta AYIC dan para santri di Jombang akan tumbuh rasa saling pengertian, sehingga terciptalah suasana dunia yang damai, stabil dan tangguh. (NS)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*