Scholarship Officer Nuffic Neso Indonesia, Joni Zulfikar (KalderaNews/JS de Britto) |
Selain bermacam-macam skema yang sudah biasa diberikan pemerintah Belanda melalui Nuffic Neso Indonesia (KLIK: Beasiswa Nuffic Neso Indonesia), kini kesempatan studi ke Belanda dengan skema co-funding makin terbuka lebar bagi siapa pun. StuNed membuka kesempatan untuk para pelamar, organisasi maupun universitas Belanda ikut serta dalam skema co-funding untuk program studi master.
Scholarship Officer Nuffic Neso Indonesia, Joni Zulfikar pada KalderaNews menyampaikan skema co-funding dikembangkan dengan tujuan utamanya memberikan kesempatan bagi orang Indonesia studi ke Belanda.
“Co-funding muncul karena budget terbatas, tetapi kita tetap ingin mengirimkan mahasiswa-mahasiwi berkualitas asal Indonesia sebanyak mungkin. Maka, lahirlah gagasan co-funding yang membuat budget bisa bertambah,” terang Joni di sela-sela acara Pameran Pendidikan Belanda Dutch Placement Days di Erasmus Huis Jakarta, Jumat, 3 November 2017 lalu.
Pengunjung Pameran Pendidikan Belanda Dutch Placement Days di Erasmus Huis Jakarta, Jumat, 3 November 2017 (KalderaNews/JS de Britto) |
Ia menambahkan pada 2016 co-funding baru dijalankan dengan pelamar, perusahaan dan instutusi lokal seperti Pemda (Pemerintah Daerah). Baru pada 2017 ini Neso Indonesia menambah lagi co-fundingnya dengan menjalin kerjasama dengan universitas-universitas di Belanda. Antusiasme universitas dengan skema ini tinggi.
Setidaknya 8 universitas Belanda telah menyepakati kerjasama co-funding dengan StuNed dalam bentuk pemberian potongan biaya kuliah dan kombinasi beasiswa parsial lain dengan beasiswa StuNed. Ke-8 universitas tersebut adalah Institute of Social Studies of Erasmus University (ISS), Radboud University, TIAS School for Business and Society, UNESCO-IHE Institute for Water Education, University of Amsterdam – Economics and Business, University of Twente – (ITC), Utrecht University dan VU University Amsterdam.
Ia menjelaskan ada banyak manfaat dari skema co-funding ini. Bagi universitas, mereka tentu bisa mendapatkan penerima beasiswa StuNed atau excellent student lebih banyak lagi.
Sementara itu, bagi perusahaan yang mau co-funding untuk karyawannya, bisa efisiensi budget karena dengan bantuan uang dari skema ini, biaya pendidikan karyawannya tidak melulu ditanggung perusahaan. Dan bagi mahasiswa-mahasiswi pemburu beasiswa, mereka makin punya kesempatan terpilih lebih besar lagi.
“Skema co-funding (KLIK: Skema Co-Funding StuNed) ini dibuka lebar-lebar untuk para pelamar, perusahaan, institusi, pemerintah daerah dan universitas-universitas Belanda agar makin hari makin banyak orang Indonesia yang memiliki kualitas bisa studi lanjut ke Negeri Kincir Angin,” tandasnya. (FA)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply