JAKARTA, KalderaNews.com – Pergaulan bebas di kalangan remaja bukanlah fenomena baru di Indonesia. Seiring berubahnya jaman, gejala sosial ini mulai merebak pada era 80-an dan terus berkembang hingga kini.
Seorang konselor remaja, Totok Soemartho Wiryasaputra menjelaskan bahwa secara sosiologis pergaulan bebas merupakan bentuk pergaulan yang menyimpang, kebablasan, melewati batas common sense, norma, kesopanan umum, kebiasaan umum dan rasa malu.
Perasaan ini muncul karena kurang memahami makna serta tujuan hidup akibat kondisi masa transisi antara anak-anak dan dewasa. Identitas diri yang masih lemah membuat kontrol diri akan berbagai hal jadi lemah pula. Pergaulan bebas pun dengan mudah menerobos dalam diri remaja.
2. Ingin Tahu
Perasaan ini timbul karena keinginan mendapat identitas diri yang baru. Dalam pemenuhan rasa ingin tahunya remaja pun mencoba hal-hal baru. Jika tidak mendapat bimbingan dengan benar, perasaan ini malah menjatuhkan remaja dalam lubang pergaulan bebas.
3. Sendiri
Perasaan sendiri menjadi lengkap ketika perasaan tidak dihargai, tidak diberi tempat, tersingkir, dan tidak ada yang memedulikan bercampur. Apalagi jika sesuatu yang sangat dicintai pergi. Perasaan ini membuat dinamika diri terus bergolak dan membutuhkan tambatan agar tidak merasa sendiri. Hati-hati, jika remaja mendapat tambatan yang tidak tepat maka dapat masuk dalam pergaulan bebas. (NS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Seorang konselor remaja, Totok Soemartho Wiryasaputra menjelaskan bahwa secara sosiologis pergaulan bebas merupakan bentuk pergaulan yang menyimpang, kebablasan, melewati batas common sense, norma, kesopanan umum, kebiasaan umum dan rasa malu.
Ada berbagai faktor yang dapat memicu seorang remaja terjebak dalam pergaulan yang me
nyimpang ini. Dan jika kamu tengah merasakan hal berikut ini, waspadalah terhadap serangan pergaulan bebas.1. Krisis Identitas
Perasaan ini muncul karena kurang memahami makna serta tujuan hidup akibat kondisi masa transisi antara anak-anak dan dewasa. Identitas diri yang masih lemah membuat kontrol diri akan berbagai hal jadi lemah pula. Pergaulan bebas pun dengan mudah menerobos dalam diri remaja.
2. Ingin Tahu
Perasaan ini timbul karena keinginan mendapat identitas diri yang baru. Dalam pemenuhan rasa ingin tahunya remaja pun mencoba hal-hal baru. Jika tidak mendapat bimbingan dengan benar, perasaan ini malah menjatuhkan remaja dalam lubang pergaulan bebas.
3. Sendiri
Perasaan sendiri menjadi lengkap ketika perasaan tidak dihargai, tidak diberi tempat, tersingkir, dan tidak ada yang memedulikan bercampur. Apalagi jika sesuatu yang sangat dicintai pergi. Perasaan ini membuat dinamika diri terus bergolak dan membutuhkan tambatan agar tidak merasa sendiri. Hati-hati, jika remaja mendapat tambatan yang tidak tepat maka dapat masuk dalam pergaulan bebas. (NS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply