![]() |
Komisiner KPI Pusat Bidang Kelembagaan, Ubaidillah (KalderaNews/Ist) |
JAKARTA, KalderaNews.com – Beberapa pekan ke depan, tepatnya 1 April 2018, Indonesia akan kembali mengenang titik penting sejarah dalam dunia penyiaran. Mangkunegara VII mendirikan Solosche Radio Vereeniging (SRV) di Solo pada 1 April 1933 silam.
Terhitung sejak pendiriannya, usia dunia penyiaran sudah berusia 85 tahun. Usia yang tidak terbilang muda lagi, bahkan sebelum Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan oleh Soekarno-Hatta tahun 1945. Tak heran, jika banyak yang mengamini bahwa lembaga penyiaran, terutama radio, berperan vital dalam usaha juang merebut kemerdekaan.
Tidak ingin mengindahkan sejarah penting tersebut, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan insan penyiaran akan memperingati Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) di Palu, Sulawesi Tengah.
“Tanggal 1 April menjadi hari penting dalam dunia penyiaran kita. KPI berkomitmen untuk selalu menyosialisasikan sejarah tersebut,” terang Komisiner KPI Pusat Bidang Kelembagaan, Ubaidillah pada KalderaNews, Selasa, 13 Maret 2018.
Ada banyak rentetan kegiatan dalam Harsiarnas yang akan digelar oleh KPI Pusat di Palu tersebut, salah satunya peresmian Prasasti Penyiaran.
“Peresmian Prasasti Penyiaran menjadi salah satu rangakaian kegiatan penting dalam peringatan Harsiarnas ke-85,” tandasnya.
Staf Komisioner KPI Pusat, Ahmad Riyadi pada KalderaNews menambahkan selain peresmian Prasasti Penyiaran, kegiatan yang akan dilakukan dalam Harsiarnas ke-85 adalah Kampanye Indonesia Bicara Baik, Diskusi Buku Penyiaran, Sekolah P3SPS, Festival Media, Jalan Sehat Literasi Media dan Penganugerahan Pegiat Penyiaran.
Kampanye Indonesia Bicara Baik, terangnya, akan menjadi materi khotbah di masjid dan gereja. Ia menegaskan KPI ingin menekankan nilai-nilai keberagaman bangsa Indonesia. (JS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply