JAKARTA, KalderaNews.com – Psikolog Febria Indra Hastati, M.Psi menjelaskan banyak perempuan saat ini yang sudah sadar pentingnya pendidikan dan mampu memiliki karir cemerlang. Namun, ketika dihadapkan pada permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi seperti usia menikah, jarak antara kelahiran, dan keputusan untuk memiliki berapa banyak anak, seringkali kemerdekaan perempuan terbelenggu, karena masih dipengaruhi oleh stereotipe, mitos, dan juga kultur yang ada.
“Karena itu, penting bagi perempuan untuk menyadari hak-nya untuk turut menentukan keputusan terkait dirinya dan tubuhnya, antara lain dengan cara memiliki perencanaan yang matang,” tandasnya di sebuah diskusi Jakarta, Selasa, 24 April 2018.
Sementara itu, Direktur Bina Kesertaan KB Jalur Swasta BKKBN, drg. Widwiono, M.Kes, menambahkan perencanaan keluarga yang matang akan lahir generasi penerus yang bertumbuh-kembang secara optimal dan siap menghadapi tantangan zaman, di samping terjalinnya iklim pernikahan yang lebih kondusif, serta terciptanya kesejahteraan psikologis perempuan di dalam melakoni aneka peran sesuai tugas-tugas perkembangan yang ia jalani sepanjang hidupnya.
Senada dr. Dinda Derdameisya Sp.OG dari Brawijaya Healthcare mengungkapkan sudah seharusnya perempuan masa kini mempunyai perencanaan kapan menikah, merencanakan kehamilan dan/atau menunda kehamilan.
“Berbicara tentang perencanaan, kontrasepsi memiliki peran terpenting, setiap perempuan memiliki hak untuk mengetahui, mempelajari dan memutuskan metode kontrasepsi yang tepat bagi mereka. Karena penggunaan kontrasepsi akan bermanfaat tidak hanya untuk kesehatan reproduksi perempuan, namun juga masa depan keluarganya”. (JS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply