Putri Ilalang, Keajaiban kan Datang atas Kesetiaanmu

Sharing for Empowerment
Rainun, Putri Ilalang bersama kekasihnya Rajo Mudo (KalderaNews/Ist)
Ilalangku janganlah takut!
Ada aku di sini bersamamu.

JAKARTA, Kalderanews.com – Alkisah tentang seorang gadis bersama Rainun yang gemar bermain di padang ilalanng. Ia memiliki kekasih bernama Rajo Mudo, seorang pemuda yang cerdas dan kaya ilmu pengetahuan. Namun, sayang hubungannya itu tidak direstui oleh ayahnya.

Saat Rajo Mudo pergi merantau untuk menggapai cita-citanya, dengan terpaksa Rainun menerima pinangan seorang lelaki kaya raya pilihan ayahnya. Rajo Mudo yang mendengar kabar tersebut setelah pulang merantau menjadi sangat frustasi. Demikian pula dengan Rainun, ia sangat sedih hingga memutuskan untuk bunuh diri.

Keajaiban pun datang. Dengan bantuan kakek Rubiah, Rainun hidup walau semua ingatannya hilang. Meski demikian pada akhirnya Rainun tetap kembali ke pelukan Rajo Mudo di tengah padang ilalang.

Tim Teater Caneta dalam pertunjukan berjudul Putri Ilalang
(KalderaNews/Ist)
Cerita berjudul “Putri Ilalang” itu dipentaskan dengan apik oleh Teater Caneta SMAK 5 PENABUR Jakarta pada Rabu malam, 6 Juni 2018. Pertunjukan yang dimainkan oleh siswa-siswa SMAK 5 itu diadakan di Auditorium Universitas Atmajaya, Jakarta. Sekitar dua ratus penonton dari berbagai kalangan hadir menyaksikan pertunjukan itu.

Daniel Mangaraja, S.E., pembimbing teater tersebut mengungkapkan bahwa “Putri Ilalang” ingin menyampaikan pesan kesetiaan pada penikmatnya. “Hidup itu perlu setia. Meskipun banyak hambatan yang menghalangi, kita harus tetap setia pada prinsip hidup yang kita yakini baik,” ungkapnya.

“Tidak mudah bagi para siswa bermain peran dalam cerita ini. Di tengah kesibukan penilaian akhir tahun, mereka harus berlatih dan belajar bahasa Melayu demi pementasan ini,” lanjut Daniel. “Selain itu, mereka juga harus menjiwai peran yang mereka bawakan masing-masing agar tidak bergantung teks”.

“Putri Ilalang” yang berlatar wilayah Jambi pada tahun 90an itu sendiri merupakan karya ke sebelas dari Teater Caneta. Ceritanya dibuat oleh siswa SMAK 5 juga bernama Jonathan Hartanto. “Kami ingin tampil sendiri di gedung Taman Ismail Marzuki, dan syaratnya kami harus membuat lima belas pertunjukan baik di dalam maupun di luar sekolah,” jelas Daniel.

Tidak hanya pertunjukan dari Teater Caneta saja yang dipertontonkan pada malam tersebut. Teater KQ dari SMAK 3 PENABUR pun berkesempatan berunjuk panggung dalam bermain peran. Dalam drama singkat berjudul “Sewidak Loro” tersebut mereka tampil apik sebelum penampilan “Putri Ilalang”. (AC)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*