JAKARTA, KalderaNews.com – Penetrasi yang masih tergolong kecil di ranah fintech (financial technology) sektor lending dibanding payment justru menjadi tantangan tersendiri bagi Amartha.
Teknologi microlending yang menghubungkan antara investor dan para pelaku UMKM (P2P) besutan Amartha pun lahir dengan komitmen meningkatkan perekonomian Indonesia melalui dukungan konkret pada UMKM.
Amartha sebagai penyedia jasa layanan Peer-to-Peer Lending (pinjam meminjam berbasis teknologi) berupaya mempermudah investor menemukan peluang investasi pada pembiayaan usaha mikro dan kecil (UMKM) di Indonesia.
BACA JUGA:
Sultan Brunei Panen Perdana Padi Asal Indonesia
Dubes Ngurah Swajaya Tawarkan Belitung pada Investor Aquaculture Singapura
Kampung Korea Jadi Solusi Tepat Persiapkan Purna TKI di Korea?
Pertanian Konservasi Efektif Hadapi Perubahan Iklim Ekstrem
Platform ini adalah inovasi dan pengembangan dari konsep group lending (tanggung renteng) yang sudah dilakukan sejak 2010. Investor dapat berinvestasi mulai dari Rp 3.000.000 dan mengelola secara mandiri portfolio investasinya serta menentukan siapa pengusaha mikro dan kecil (UMKM) yang ingin dibantu.
Amartha menyediakan informasi peminjam dengan menyeluruh, seperti peruntukan pembiayaan, latar belakang, hingga skor kredit yang dimiliki.Investor dapat pula menginvestasikan kembali dana pengembalian dan return yang diterima dalam rekeningnya di Amartha (e-Wallet) atau menarik dananya secara fleksibel kapan saja. Sejak 2010 Amartha telah melayani lebih dari 38.000 anggota dan menyalurkan lebih dari Rp 100 Miliar pembiayaan bagi pengusaha mikro di pelosok pedesaan di Indonesia. (JS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply