YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Tagar #GejayanMemanggil sedang trending di Twitter Indonesia. Tagar itu menjadi seruan atau undangan bagi mahasiswa untuk melakukan aksi damai menolak RKUHP, UU KPK, RUU Ketenagakerjaan, RUU Pertanahan, dan yang lain. Nah, apa itu Gejayan?
BACA JUGA:
- Selamat, Inilah Jawara Madrasah Young Researchers Super Camp 2019
- Wow, Regulasi Universitas Asing yang Masuk ke Indonesia Sudah Dipermudah Tuh!
- U.S. Ambassador Donovan Launches 4th Annual EducationUSA Graduate Fair
- Duta Besar AS Joseph Donovan Buka U.S. Graduate Fair 2018 di Jakarta
Gejayan adalah nama salah satu jalan di Yogyakarta. Lokasi ini dipilih lantaran memiliki sejarah dalam pergerakan mahasiswa, terutama di Yogyakarta. Pada masa pergerakan mahasiswa tahun 1998, lokasi ini selalu dipilih para mahasiswa untuk melakukan aksi damai turun ke jalan. Jalan ini memang sangat strategis, apalagi ada beberapa perguruan tinggi yang berlokasi dekat dengan jalan ini, seperti Universitas Sanata Dharma, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, dan yang lain.
Aksi mahasiswa 1998 yang berpusat di Jalan Gejayan, selalu berakhir bentrokan antara mahasiswa dengan aparat, salah satunya terjadi pada 2 Mei 1998. Peristiwa ini dikenal sebagai “Peristiwa Gejayan” atau Tragedi Yogyakarta”. Peristiwa itu mengakibatkan ratusan orang terluka, dan seorang mahasiswa MIPA Universitas Sanata Dharma (USD) bernama Moses Gatutkaca, tewas.
Moses ditemukan tergeletak oleh seorang mahasiswa di Posko PMI di Sanata Dharma. Ia meninggal dunia saat dibawa ke Rumah Sakit Panti Rapih. Menurut tim medis, Moses tewas akibat pendarahan hebat di telinga karena pukulan benda tumpul. Untuk mengenang peristiwa tersebut, jalan di sebelah Univeritas Sanata Dharma diubah menjadi Jalan Moses Gatutkaca sejak 20 Mei 1998. (yp)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply