JAKARTA, KalderaNews.com – Kata-kata ini tentu pernah kita dengar dalam pergaulan dan percakapan sehari-hari, entah di sekolah, pasar, kantor, atau saat bermain.
Saking akrabnya beberapa dari kita bahkan fasih menggunakannya, kendati bukan keturunan Tionghoa. Lantas seperti apa asal-usul kata-kata tersebut?
Satu hal yang pasti, kata-kata tersebut merujuk pada bilangan atau jumlah dalam bahasa Mandarin yang berdialek Hokkian. Seperti diketahui, mayoritas pendatang atau leluhur orang Tionghoa di Indonesia berasal dari Tiongkok, khususnya dari propinsi Fujian dan sekitarnya.
BACA JUGA:
- Inilah Marga-marga Tionghoa di Indonesia dan Nama-nama Tionghoa yang Di-Indonesia-kan
- Apa Saja 7 Alokasi Gaji Para Milenial? Yuk, Cek di Sini
- Indonesia’s Macroeconomic Fundamentals Remain Sound
Karena banyak warga Tionghoa sukses menjadi pedagang yang dekat dengan kelas menengah ke bawah maka kata-kata ini pun merakyat.
Pada mulanya kata-kata ini berkembang di ibukota Jakarta dan kota-kota besar lainnya yang menjadi kantong etnis Tionghoa, seperti Medan, Riau dan Kepri, Bangka Belitung, Palembang, Pontianak, Tarakan, Surabaya dan Makassar.
Menurut informasi yang diambil dari buku Kamus Gaul Hare Gene yang disusun oleh Moammar Emka, gocap adalah 50 ribu rupiah.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kemdikbud, gocap diartikan sebagai 50.
Dalam percakapan sehari-hari, istilah gocap juga sering digunakan untuk menyebutkan jumlah uang sebesar 50 ribu rupiah, seperti yang juga digunakan untuk istilah “goban.”
Awalnya, bahasa ini sering digunakan oleh masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia, khususnya yang berdialek Hokkian. Namun, bahasa ini telah berkembang menjadi bahasa umum dan bahkan masuk dalam KBBI.
Penyebutan angka-angka ini tidak hanya terbatas pada uang, tetapi juga digunakan dalam konteks bilangan secara umum.
Untuk menjelaskan struktur pembentukan kata-kata seperti gocap, gopek, goceng, dan goban:
- Gocap berasal dari “go” yang berarti 5 dan “cap” yang berarti 10, sehingga “gocap” berarti 50.
- Gopek berasal dari “go” yang berarti 5 dan “pek” yang merupakan sebutan untuk ratus, sehingga “gopek” berarti 500. Demikian pula, “cepek” berarti 100 dan “nopek” berarti 200.
- Goceng berasal dari “go” yang berarti 5 dan “ceng” yang berarti ribu, sehingga “goceng” berarti 5 ribu. Selanjutnya, “seceng” berarti 1.000, “noceng” berarti 2 ribu, dan “saceng” berarti 3 ribu.
- Goban berasal dari “go” yang berarti 5 dan “ban” yang berarti puluh ribu, sehingga “goban” berarti 50 ribu. Demikian pula, “ceban” berarti 10 ribu, “noban” berarti 20 ribu, dan “saban” berarti 30 ribu.
Asal-Usul Bahasa Mandarin
Adapun asal-usul bahasa ini adalah dari bahasa Mandarin yang umumnya digunakan oleh masyarakat keturunan Tionghoa berdialek Hokkian saat bertransaksi dan berdagang dengan masyarakat Indonesia.
Bahasa yang digunakan dalam bahasa sehari-hari di Indonesia, khususnya dalam hal angka-angka seperti gocap, goceng, dan lain-lain, dilansir dari akun Instagram @peruri.indonesia, berasal dari komunitas keturunan Tionghoa yang berdialek Hokkian.
Bahasa ini sering digunakan dalam aktivitas transaksi dan perdagangan di wilayah Jakarta, Medan, dan Makassar. Penggunaannya telah meluas ke daerah lain di Indonesia, bahkan beberapa kata bilangan Mandarin yang umum dipakai sudah dimasukkan ke dalam KBBI.
Pertama Kali di Jakarta
Bahasa ini pertama kali berkembang di sekitar Jakarta dan kemudian menyebar ke Medan, Makassar, dan daerah lainnya.
Saat ini, beberapa kata bilangan dalam bahasa Mandarin yang umum digunakan oleh orang Indonesia telah diakui dan dimasukkan dalam KBBI.
Di Indonesia, sebagian besar pendatang dari suku Tionghoa berasal dari Provinsi Fujian di China selatan. Mereka menggunakan dialek Hokkian dari bahasa Mandarin dalam kegiatan transaksi dan perdagangan dengan masyarakat Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, dialek Hokkian tersebut telah meresap dan menjadi kuat dalam budaya masyarakat Indonesia.
Awalnya, istilah nominal uang ini mulai berkembang di Jakarta. Dengan pertumbuhan populasi suku Tionghoa di kota-kota besar, istilah-istilah seperti “gocap,” “cepek,” “gopak,” dan sejenisnya pun semakin tersebar luas.
Penggunaan dialek Hokkian ini juga sering terlihat dalam dunia hiburan, seperti yang dapat dilihat pada karakter Pak Ogah dalam film Si Unyil yang memperkenalkan jargon “Cepek dulu dong.”
Berdasarkan pada bilangan dalam bahasa Mandarin, arti gocap = 50, cepek = 100, gopek = 500, seceng = 1.000, noceng = 2.000, goceng = 5.000, ceban = 10 ribu, goban = 50 ribu, cepek ceng = 100 ribu, cetiao = 1 juta, gotiao = 5 juta , dan lain sebagainya.
Selengkapnya simak bilangan-bilangan dalam bahasa Mandarin berikut ini:
Satuan:
1 = it
2 = Ji/No (ratusan/ribuan/puluh ribuan/jutaan)
3 = sa
4 = si
5 = go
6 = lak
7 = cit
8 = pek
9 = kau
Puluhan:
10= cap
11 = cap it
12 = cap ji
13 = cap sa
14 = cap si
15 = cap go
16 = cap lak
17 = cap cit
18 = cap pek
19 = cap kau
20 = ji cap
21 = ji cap it
22 = ji cap ji
23 = ji cap sa
24 = Ji cap si
25 = ji go
50 = go cap
60 = lak cap
70 = cit cap
80 = pek cap
90 = kau cap
Ratusan:
100 = ce pek
150 = pek go
200 = no pek
250 = no pek go
300 = sa pek
400 = si pek
500 = go pek
600 = lak pek
700 = cit pek
800 = pek pa tun
900 = kau pek
Ribuan:
1000 = seceng
1500 = ceng go
2000 = no ceng
2500 = no ceng go
3000 = sa ceng
4000 = si ceng
5000 = go ceng
6000 = lak ceng
7000 = cit ceng
8000 = pek ceng
9000 = kau ceng
Puluhan ribu:
10 ribu = ceban
15 ribu = ban go
20 ribu = no ban
25 ribu = no ban go
30 ribu = sa ban
35 ribu = sa ban go
40 ribu = si ban
45 ribu = si ban go
50 ribu = go ban
60 ribu = lak ban
70 ribu = cit ban
80 ribu = pek ban
90 ribu = kau pan
Ratusan ribu:
100 ribu = ce pek ceng
125 ribu = pek ji go
110 ribu = pek it
120 ribu = pek ji
130 rbiu = pek sa
140 ribu = pek si
150 ribu = pek go
160 ribu = pek lak
170 ribu = pek cit
180 ribu = pak pek
190 ribu = pek kau
200 ribu = nopek ceng
250 ribu = nopek go
300 ribu = sa pek ceng
350 ribu = sa pek go
400 ribu = si pek ceng
500 ribu = go pek ceng
600 ribu = lak pek ceng
700 ribu = cit pek ceng
800 ribu = pek pak ceng
900 ribu = kau pek ceng
Jutaan:
1 juta = ce tiao
1,1 juta = tiao it
1,2 juta = tiao ji
1,3 juta = tiao sa
1,4 juta = tiao si
1,5 juta = tiao puah
1,6 juta = tiao lak
1,7 juta = tiao cit
1,8 juta = tiao pek
1,9 juta = tiao kau
2 juta = no tiao
2,1 juta = no tiao it
2,2 juta = no tiao ji
2,3 juta = no tiao sa
2,5 juta = no tiao puah
3 juta = sa tiao
4 juta = si tiao
5 juta = go tiao
6 juta = lak tiao
7 juta = cit tiao
8 juta = pek tiao
9 juta = kau tiao
10 juta = cap tiao
50 juta = go cap tiao
100 juta = cepek tiao
500 juta = gopek tiao
Sebutan rupiah sendiri tun, jadi kalau digabung menjadi:
Rp5 = go tun
Rp10 = cap tun
Rp 25 = ji go tun
Rp 50 = go cap tun
Rp 100 = ce pek tun
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Mantap ini. Lengkap Banget..
Itu bukan dialek Mandarin ya. Karena dialek Mandarin berasal dari daerah utara. Tidak ada pelafalan cap, pek, go, dll.
Itu emng bkn bhsa mandarin.tp bhsa duit.
bahasa mandarin kok, tapi kalau dari akunya sendiri bunyinya mirip dengan bahasa jepang. it>ichi, ni, sa>san, si>shi, go, laku>roku, dst.
gopek ciau lan ciau puah no no tiau
Sy jg bingung friend krn dlm bhs China/Mandarin 1=Yi, 2=er, 3=san, 4=si, 5=Wu, 6=liu, 7=Qi, 8=ba, 9=Jiu, 10=Shi, dst. 100=yi bai, 200=er Bai, dst.
Terima kasih artikelnya. akhirnya saya bisa jualan duit dikota
Terimakasih artikelnua, akhirnya bisa tidur nyenyak
ini bukan bahasa mandarin, tapi bahasa hokkian, salah satu bahasa daerah di cina.
Nahhh ni betoll
Alhamdulillah,,, saya gak bakalan di bully lgi di tongkrongan….
Trimakasih artikel nya, akhir nya sy bs jualan matauang china di kota😁
150 dan 150 ribu kok sama ‘pek go’