
JAKARTA, KalderaNews.com – Dr. Dinda Derdameisya Sp.OG menegaskan perilaku menjaga dan merawat kebersihan organ kewanitaan dengan baik perlu ditingkatkan. Apalagi, sekitar 90% perempuan Indonesia berpotensi mengalami keputihan, bahkan 31,8% gejala keputihan dialami oleh remaja putri.
Data ini membuktikan bahwa masih banyak perempuan di Indonesia yang belum memiliki perilaku untuk menjaga feminine hygiene secara baik. Padahal kondisi feminine hygiene yang buruk dapat menimbulkan berbagai infeksi berbahaya bagi organ reproduksi perempuan.
“Apabila tidak dijaga dengan baik, area kewanitaan yang tidak bersih dapat mempengaruhi kesehatan organ reproduksi seperti infeksi yang disebabkan oleh jamur, virus, bakteri, dan parasit, hingga berujung pada candidiasis, trichomoniasis, bacterial vaginosis, sampai yang terparah seperti kanker serviks, tumor, serta kalainan vagina,” tanda dr. Dinda.
BACA JUGA:
- Christabelle Joelle: Rasanya Excited Banget, Nggak Nyangka Bisa Ikut Exchange ke Belanda
- Yuk Kenali 5 Penyebab Rasa Bosan saat Belajar
- Tips Mendapatkan Beasiswa StuNed 2020 dari Tiga Bidadari 2018
- Deadline Beasiswa StuNed 3 Maret 2020, Simak Bidang-bidang Prioritas Berikut Ini
- Fariz Kukuh Harwinda: Tips Anak Desa Dapat Beasiswa StuNed ke Belanda
Mengetahui hal tersebut, tidak ada salahnya sebagai perempuan Indonesia kita mulai menerapkan Sustainable Feminine Hygiene sebagai salah satu resolusi kesehatan yang wajib dilakukan pada tahun ini. Lantas, apa saja Sustainable Feminine Hygiene Resolutions yang dapat kamu terapkan selama tahun ini?
- Bijak memilih produk feminine hygiene yang aman bagi kulit serta lingkungan
Tren minim sampah atau zero-waste pada masa menstruasi berkembang dengan meningkatnya penggunaan menstrual cup yang memang diketahui lebih memiliki dampak baik bagi lingkungan. Menstrual cup cocok digunakan bagi perempuan yang sudah aktif berhubungan seksual. Namun, pada saat penggunaan perlu diperhatikan juga cara membersihkan serta mensterilisasi menstrual cup kamu dengan benar. Sebelum pemakaian, cuci bersih menstrual cup dengan cairan antiseptik atau sabun khusus kewanitaan hingga bersih. Penggunaan menstrual cup yang tidak disertai dengan merawat kebersihan organ reproduksi justru akan semakin memperparah iritasi pada kulit vagina. Sanitasi yang bersih juga berperan sangat penting untuk mensterilkan menstrual cup, khususnya bila sedang bepergian atau berkerja di kantor. Sama halnya dengan penggunaan pembalut, untuk menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan dengan menstrual cup, pastikan kamu rutin mencuci atau mengganti menstrual cup maksimal setiap 10-12 jam sekali. Selain menstrual cup, reusabl sanitary pads atau biasa disebut pembalut kain juga menjadi salah satu yang sering digunakan oleh perempuan Indonesia. Namun, lagi-lagi sebelum memakainya pastikan kondisi pembalut kain tersebut benar-benar bersih dan kering. Cuci serta kucek dengan menggunakan deterjen yang memiliki bahan lembut serta aman bagi kulit, setelah itu keringkan di atas sinar matahari. “Pilih produk feminine hygiene yang memiliki kandungan bebas chlorine, parfum, serta cairan kimia yang berlebih, karena akan membahayakan kesehatan area vagina” ujar dr. Dinda menjelaskan. - Bersihkan vulva dan lipatan labia dengan menggunakan sabun pembersih kewanitaan yang aman dan mengandung bahan alami
Pada saat mandi maupun setelah selesai buang air, usahakan untuk selalu membersihkan bagian luar organ kewanitaan yaitu vulva, klitoris, dan juga lipatan labia. Gunakan sabun pembersih kewanitaan khusus yang memiliki kandungan alami, lembut dan mengandung prebiotic dan bahan alami (natural ingredients) sehingga aman digunakan di setiap momen aktivitas sehari-hari, serta dapat membantu menjaga keseimbangan pH alami vagina. - Rajin ganti celana dalam dan selalu jaga kelembaban vagina
Pada saat musim hujan seperti sekarang ini, jamur lebih mudah berkembang apabila kamu jarang mengganti celana dalam maupun sering menggunakan celana dalam yang tidak benar-benar kering. Mulai sekarang, coba untuk mengganti celana dalam minimal dua kali sehari, atau lebih bagus lagi setiap selesai buang air. Pastikan untuk menggunakan celana dalam yang memiliki bahan mudah menyerap keringat. Serta selalu gunakan handuk kering yang lembut sebelum memakai celana dalam, dan jemur celana dalam dan handuk di bawah terik matahari sehingga benar-benar kering. Selain menghemat listrik dan atau karbon, dibandingkan penggunaan dryer, mengeringkan dengan sinar matahari adalah cara yang paling efektif untuk membunuh bakteri-bakteri pada pakaian. - Bersihkan ekstra pada saat menstruasi
Saat menstruasi, seringkali perempuan malas untuk membersihkan area kewanitaan karena kondisi darah menstruasi yang membuat tidak nyaman. Padahal, saat menstruasi justru area kewanitaan perlu dijaga kebersihannya semakin ekstra, karena area vagina akan lebih rentan terhadap infeksi bakteri dan jamur. Jangan lupa untuk selalu menggunakan sabun kewanitaan yang memiliki kandungan alami untuk selalu menjaga kebersihan area kewanitaan. - Rajin minum air mineral & konsumsi sayur serta buah yang mengandung serat tinggi
Selain itu, asupan makanan sehat dan bernutrisi penting untuk menjaga kesehatan reproduksimu. Sustainable trend, hidup minim sampah, tidak lengkap bila tidak dijalankan dengan healthy lifestyle, baik untuk apapun yang kita konsumsi dan gunakan. Beberapa makanan seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, susu, telur, daging serta ikan adalah contoh makanan yang baik bagi kesehatan reproduksi perempuan. Selain itu, cukupi kebutuhan cairan tubuhmu dengan konsumsi minimal 8 gelas air mineral per hari. Bagi kamu yang hobi minum kopi, batasi konsumsi kopi kamu tidak lebih dari 2 cangkir per hari.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply