![Hujan Meteor Lyrids Hujan Meteor Lyrids](https://www.kalderanews.com/wp-content/uploads/2020/04/Hujan-Meteor-Lyrids-600x381.jpg)
JAKARTA, KalderaNews.com – Belajar, bekerja dan beribadah di rumah yang telah dijalani tak jarang mendatangkan kebosanan karena mau kemana-mana untuk mencari hiburan harus mikir hingga 100 kali.
Tak perlu bingung dan tersiksa dalam menjalani semua ini, ada 3 keindahan fenomena langit di April ini yang bisa menjadi pelibur lara dan hiburan, seperti dikabarkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
BACA JUGA:
- Kualitas Udara di Indonesia Menjadi Bersih Gara-gara Corona, Ini Penjelasan Ilmiahnya!
- Hasil Studi LIPI: Keterbukaan Informasi Pasien Positif Covid-19 Perlu Dilakukan, Jangan Ditutup-tutupi!
- Peneliti ITB: Penyebaran Covid-19 Akan Berakhir Awal Juni 2020, Begini Penjelasannya
- Satelit Lapan Akan Sebar Pesan Lawan Corona 24 Jam Nonstop
- Transmisi Utama Corona Manusia ke Manusia, Peneliti: Stop Pemusnahan Kelelawar
- LIPI: Jahe Merah Tidak Membunuh Virus Corona
Apa saja 3 fenomena keindahan langit di bulan April ini yang bisa disaksikan dari taman, teras, halaman atau balkon rumah?
- Rabu, 8 April 2020: Bulan Purnama Supermoon 2020
Pada Rabu, 8 April 2020 akan muncul fenomena dimana Bulan akan terlihat lebih besar karena berada pada titik terdekatnya pada 2020, yakni berjarak sekitar 356,9 kilometer dari Bumi. Bulan purnama ini menjadi bulan ketiga dari empat supermoon pada 2020. - Rabu, 22 April 2020: Hujan Meteor Lyrids
Penasaran dengan hujan meteor? Jangan lupakan Rabu, 22 April 2023. Hujan Meteor Lyrids adalah hujan meteor yang bisa menghasilkan hingga 20 meteor pada puncaknya. Hujan meteor ini berlangsung setiap tahun mulai 16-25 April dengan puncak hujan meteor Lyrids pada 2020 akan ini terjadi pada Rabu, 22 April malam hingga Kamis, 23 April pagi.Tampilan terbaik berasal dari lokasi gelap setelah tengah malam. - Kamis, 23 April 2020: Bulan Meredup, Muncul Galaksi
Fenomena keindahan langit ketiga pada April ini adalah meredupnya Bulan. Bulan akan lenyap di langit. Fenomena ini disebabkan Bulan terletak di sisi Bumi yang sama dengan Matahari. Hal ini akan membuat Bulan tidak terlihat, fenomena ini biasa disebut dengan Bulan baru. Ini adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati benda-benda redup seperti galaksi dan gugusan bintang karena tidak ada cahaya bulan yang mengganggu.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply