Ini Dia Kurikulum Covid 19 Bikinan Mahasiswa yang Jadi Rujukan Seluruh Dunia

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Harvard (harvard.edu)
Sharing for Empowerment


JAKARTA, KalderaNews.com – Sebuah kurikulum komprehensif tentang Covid 19 bikinan mahasiswa Harvard mendadak mendunia, dirujuk oleh Fakultas Kedokteran di 96 negara dan diterjemahkan ke dalam 12 bahasa. Padahal awalnya kurikulum itu dimaksudkan hanya untuk keperluan internal di lingkungan kampus.

Saat ini kurikulum tersebut telah disajikan dalam sebuah situs yang dapat diakses secara bebas. Tak sampai sebulan situs tersebut telah menjaring 10.000 user dengan page views 100.000.

“Ini benar-benar menyebar di luar mimpi kami,” kata Michael Kochis, lulusan Fakultas Kedokteran Harvard yang bersama dengan 25-30 mahasiswa lainnya menyusun kurikulum tersebut.

“Saya tidak memiliki ekspektasi sampai begini,” kata Wolfram Geossling,” Profesor di Harvard Medical School, yang menjadi mentor tim mahasiswa tersebut menyusun kurikulum.

“Awalnya ini hanya untuk kepentingan internal,” kata Geossling.

.Ketika para mahasiswa itu sebulan lalu harus belajar di rumah, mereka mengadakan pertemuan secara online. Mereka mendiskusikan apa yang dapat mereka lakukan merespons pandemi ini.

BACA JUGA:

Yang terpikir oleh mereka ialah memberikan edukasi bagi diri mereka sendiri, para mahasiswa lainnya dan mereka yang berkecimpung di dunia medis tentang pandemi Covid 19. Sebagai keluarannya, diharapkan tercipta  kurikulum yang  menjadi rujukan dan  dibagikan kepada mahasiswa  dan para petugas medis.

“Kami menganggap ini kebutuhan riel,” kata Kochis.

Tim bekerja setelah ada pembagian tugas. Dalam lima hari, draftnya telah rampung. Draft tersebut disimpan di Google Doc, dengan maksud semua mahasiswa di Harvard Medical School dapat mengaksesnya, dan selanjutnya mendistribusikannya kepada teman-teman lainnya.

 “Tujuannya, menyediakan informasi akurat dan membantu orang yang menganggap diri mereka perlu diperkuat dalam menghadapi masa yang penuh tantangan ini,” kata Kochis.

Dalam kurikulum itu, yang dapat diakses melalui tautan https://curriculum.covidstudentresponse.org/ , ada tujuh modul. Meliputi panduan tentang pelayanan operasional di rumah sakit, prinsip-prinsip epidemologis, hingga tentang pengetahuan teknis serta isu-isu etis kedokteran.

Tidak sampai satu bulan kurikulum ini telah diadopsi di berbagai fakultas kedokteran  di  96 negara di enam benua. Ia telah diterjemahkan ke 12 bahasa, termasuk bahasa Georgia, Kiswahili dan Vietnam.

Dalam menyusun kurikulum, tim mahasiswa Harvard dibantu oleh para ahli yang dapat mereka hubungi sewaktu-waktu. Sekarang anggota tim tersebut telah bertambah menjadi 60 mahasiswa. Mereka bertugas memutakhirkan dan memperbarui kurikulum tersebut berdasarkan masukan yang diterima. (SM)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*