JAKARTA, KalderaNews.com – Seiring perkembangan status kedaruratan Covid-19 yang memunculkan berbagai tantangan dalam pembelajaran jarak jauh, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga melakukan berbagai penyesuaian pembelajaran yang tidak membebani guru dan siswa, namun sarat nilai-nilai penguatan karakter.
BACA JUGA:
- Wajib Tahu, Inilah Alasan Kamu Pilih Jurusan Teknobiologi
- Perpustakaan Sekolah Mau Buka Kembali? Pastikan 6 Langkah Ini
- 5 Tip Meningkatkan Sistem Imun di Masa Pandemi Covid-19 dari Pakar Gizi Universitas Esa Unggul
- Apaan Sih Gap Year? Yuk Simak Penjelasan dan Panduannya Berikut Ini
- Mahasiswa Indonesia Terpilih Sampaikan Pidato di Harvard, Ini 6 Tips Berpidato Saat Wisuda
“Kami mendorong para guru untuk tidak menyelesaikan semua materi dalam kurikulum. Yang paling penting adalah siswa masih terlibat dalam pembelajaran yang relevan seperti keterampilan hidup, kesehatan, dan empati,” tegas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim di Jakarta.
Tidak sampai di situ saja, serangkaian kebijakan lain pun dikeluarkan menyikapi perkembanga penyebaran Covid-19, seperti pembatalan ujian nasional (UN), penyesuaian ujian sekolah, implementasi pembelajaran jarak jauh hingga pendekatan online untuk proses pendaftaran siswa sesuai
Selain itu, terdapat kebijakan penyesuaian pemanfaatan bantuan operasional sekolah (BOS) dan BOP yang fleksibel untuk memenuhi kebutuhan sekolah selama pandemi hingga relokasi sumber daya melalui program sukarelawan mahasiswa kedokteran hingga realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp405 miliar.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply