JAKARTA, KalderaNews.com – Ada peristiwa unik dalam program #PakMenteriMengajar SD Tarakanita yang diselenggarakan oleh Yayasan Tarakanita bertema “Belajar Online untuk Masa Depan yang Lebih Baik” pada Jumat, 22 Mei 2020 yang menghadirkan Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro sebagai gurunya.
Saat sesi tanya jawab ada seorang siswa bernama Hadriel dari SD Tarakanita 1 Jakarta yang bertanya perihal ketersediaan gadget-gadget murah untuk belajar online bagi mereka yang kurang mampu.
Tak disangka, Pak Menteri Bambang justru menyebut kalau Hadriel ternyata masih punya hubungan kekeluargaan dengannya.
BACA JUGA:
- Pak Menteri Nasehati Para Siswa SD Tarakanita Bertanggung Jawab dan Mandiri
- Mendikbud Bantah Sekolah Akan Buka pada Awal Tahun Ajaran Baru Juli Mendatang
- 5 Guru Cantik dan Ganteng dari AS Ini akan Mengajar di Indonesia
- SMA Tarakanita Magelang Gali Talenta Milenial Lewat Tarakanita Action Days 2020
- Paduan Suara SMP Tarakanita 1 Jakarta Raih Perak di BICF 2019
- Wakil Ketua KPK Hadiri Seminar Anti Korupsi di STIKS Tarakanita Jakarta Timur
“Makasih buat yang ikut acara ini. Hadriel itu kategori cucu saya karena Hadriel adalah putra dari ponakan saya,” aku Bambang Brodjonegoro.
Alumnus SD Tarakanita 1 Jakarta itu pun lanjut menanggapi pertanyaan Hadriel. Ia menjelaskan bahwa untuk mendukung belajar online, mau tidak mau dibutuhkan peralatan dari yang paling ideal, kalau punya ya laptop atau komputer, tetapi bisa saja itu dilakukan melalui hape.
“Apakah Indonesia bisa menghasilkan lebih banyak gadget atau peralatan yang lebih murah? Saya rasa jawabannya sudah pasti, tetapi memang kita baru menuju ke sana karena proses produknya masih memakan waktu.”
Ia menandaskan ke depannya jika makin banyak yang belajar online atau bekerja online atau kegiatan lain secara online, mau tidak mau kebutuhan akan gadget tersebut semakin tinggi tentu dengan koneksi yang makin baik.
Pabrik juga akan makin banyak membuat dengan harga yang lebih murah karena Indonesia pasar besar sehingga dimungkinkan biaya produksinya bisa murah. Harga per unitnya pun semakin murah sehingga semua bisa mengakses dengan lebih mudah, dengan alat yang lebih baik dan dengan koneksi yang lebih kuat.
Jawaban serupa juga ditegaskannya saat Hizkia David Sutopo dari SD Sint Carolus Bengkulu menanyakan ketersediaan gadget untuk mereka yang kurang mampu di daerah. Ia menegaskan karena pembelajaran jarak jauh saat ini termasuk kebutuhan mendadak maka orang tua tentu akan mengusahakan yang terbaik untuk putra-putrinya dan Indonesia baru menuju ke gadget murah untuk belajar dan bekerja secara online.
Acara dihadiri peserta didik dan guru dari Sint. Carolus Bengkulu, St. Yosef Lahat, Tarakanita Gading Serpong, Taraknita Citra Raya, Tarakanita Jakarta, Tarakanita Yogyakarta, Tarakanita Magelang, Tarakanita Solo Baru, St. Yosef Surabaya, St. Carolus Surabaya dan Kartini Surabaya.
BACA Selanjutnya: Profesi Guru Tidak Akan Hilang, Bambang Brodjonegoro: Karena Human Touch.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply