Dekan Fisipol UKI: Perlu Sinergi Dukung Kuliah Online

Dekan Fisipol Universitas Kristen Indonesia (UKI), Angel Damayanti. (Dok. UKI)
Dekan Fisipol Universitas Kristen Indonesia (UKI), Angel Damayanti. (Dok. UKI)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com — Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, muncul beragam tantangan di dunia pendidikan, seperti kesiapan infrastruktur, kesiapan sumber daya manusia, dan kesiapan materi.

Hal tersebut disampaikan Dekan Fisipol Universitas Kristen Indonesia (UKI), Angel Damayanti dalam webinar bertajuk “Pendidikan Tanpa Dinding di Era Covid 19”. Tapi, Angel mengakui, sebagian besar mahasiswa di Fisipol UKI telah siap dengan metode belajar online. Mahasiswa telah dibekali cara menggunakan aplikasi belajar online baik yang telah disedikan UKI maupun aplikasi lainnya.

BACA JUGA:

Namun, Angel juga tak menutup mata bahwa ada beberapa mahasiswa yang kesulitan dengan metode ini, terutama mereka yang tinggal di wilayah yang sulit dijangkau, atau bahkan tidak memiliki jaringan internet. Selain itu, keterbatasan biaya untuk membeli kuota internet juga menjadi tantangan.

“Maka, pemerintah perlu bersinergi dengan pihak universitas dan provider telekomunikasi untuk penyediaan jaringan internet yang murah serta mudah diakses dosen dan mahasiswa,” tegas Angel.

Menurut dia, belajar online bagi mahasiswa memiliki beberapa keunggulan, seperti lebih fleksibel dalam hal ruang dan waktu, mahasiswa juga menjadi lebih kreatif mengerjakan tugas, dan menjadi lebih banyak waktu untuk membaca dan mengerjakan tugas. Tapi, Angel juga melihat kekurangan belajar online, seperti mahasiswa mulai kehilangan minat belajar secara online.

“ Maka, dosen harus kreatif dan mampu memotivasi mahasiswa. Kekurangan lainnya, metode ini menjadikan mahasiswa kesulitan berinteraksi dengan sesama mahasiswa dalam mengerjakan tugas atau proyek kelompok, dan soal biaya untuk kuota jaringan internet juga adalah hal yang menjadi kekurangan dari belajar online,” jelasnya.

Menurutnya, perkulihan online yang efektif adalah yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat aktif di setiap pertemuan, seperti mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk melakukan presentasi. Kelompok lain yang tidak presentasi akan ditugaskan sebagai penanggap atau memberikan pertanyaan kritis kepada kelompok yang sedang presentasi. Seluruh aktivitas di kelas kemudian dievaluasi pada akhir perkuliahan dan mahasiswa yang aktif akan diberikan nilai.

“Dengan demikian, seluruh kelompok mahasiswa akan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya sebelum perkuliahan dimulai dan berusaha untuk terlibat aktif di dalam kelas,” urainya. Untuk itu, Fisipol UKI telah menyiapkan sejumlah program-program yang menarik sepanjang semester yang berjalan agar membuat mahasiswa tertarik mengikuti perkuliahan secara daring. (yp)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*