JAKARTA, KalderaNews.com — Ketika Amerika Serikat dan China bersitegang menjadi negara adidaya di bidang politik dan ekonomi, Inggris mencanangkan ambisi yang lain. Negara ini ingin menjadi negara superpower di bidang sains.
Sebagai bagian dari rencana itu, investasi besar-besaran akan digelontorkan untuk infrastruktur sains. Alumni universitas dari negara itu juga akan mendapatkan keistimewaan imigrasi untuk menetap lebih lama. Urusan visa studi juga bakal dipermudah.
Rencana besar ini diumumkan oleh Menteri Bisnis Inggris, Alok Sharma, pada 1 Juli lalu, setelah sehari sebelumnya, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mencanangkan garis besarnya dalam sebuah pidato resmi.
BACA JUGA:
- Untar Resmi Jadi Tuan Rumah Pesparawi Mahasiswa Nasional XVI
- Kemendagri Mediasi Kemendikbud dan Pemprov DKI Temukan Solusi Kisruh PPDB
- Nyoman Darta: Kemiskinan Bukan Penghalang untuk Sukses
- Mahasiswa Bisa Belajar pada Siapa Saja, Jokowi: Tidak Hanya pada Dosen
- Dian Sastro: Karakteristik Anak Tarakanita Itu Tahan Banting
- Kuliah Online Dipermanenkan, Begini Kata Presiden Jokowi dan Mas Menteri Nadiem
Dalam road map menuju negara superpower sains yang diumumkan Alok Sharma, antara lain disebutkan tentang rencana investasi 300 juta poundsterling (Rp5,4 triliun) dalam insfrastruktur sains. Selanjutnya, diumumkan pula kebijakan untuk memperpanjang visa kerja pascapenelitian untuk lulusan Ph.D, dan rencana mendirikan Kantor Pencarian Bakat (Office for Talent) untuk menarik para peneliti internasional terkemuka datang ke Inggris.
Leave a Reply