Gokil, Mahasiswa UK Petra Ikut Lomba dengan Nama Tim Idaman Mertua, dan Menang!

Karya Tim Esmosi dan Tim Idaman Mertua dari UK Petra Surabaya yang memenangi gelar juara I dan III di ajang ADUIN 2020 yang diselenggarakan oleh UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.(petra.ac.id)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com — Kreativitas memang sering mengundang senyum. Apalagi bila berhasil mencatatkan prestasi.

Ini yang terjadi pada dua tim Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Kristen Petra, Surabaya. Dua tim mereka, berhasil menyabet juara di ajang kompetisi ADUIN, sebuah Creative Communication Festival yang rutin diadakan setiap tahunnya oleh Program Studi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dua tim ini menyabet juara satu dan juara tiga untuk kategori ambient media.

Gokilnya, nama dua tim ini tidak biasa. Tim yang pertama, bernama Tim Idaman Mertua, beranggotakan Angelia Citraningsih dan Dyataftiani Mevilia.

BACA JUGA:

Dikutip dari situs UK Petra (petra.ac.id), Tim Idaman Mertua membawakan konsep tema ‘Watch Out’ membuat ambient media untuk tempat umum dan yang sering digunakan oleh ‘target’ seperti, kursi kantin/kafetaria dan bilik toilet.

Tempat ini dipilih untuk memberikan sekilas pengalaman (experience) langsung dari isu pelecehan seksual. Tujuannya untuk meningkatkan awareness terhadap isu dan mulai berani angkat bicara melawan dilecehkan.

“Dalam proses pengerjaan kami memposisikan diri sebagai korban yang mayoritas adalah wanita seperti kami, agar mengerti apa yang dirasakan. Dari cara ini kami menemukan ide baru.” kata Mevilia.

Mereka menggunakan stiker yang ditempel di balik pintu toilet dan kursi kantin. Stiker orang mengintip di bilik toilet akan terlihat jelas saat target sedang duduk di toilet, dan memberikan efek kejutan “sedang diintip.”

Tim Idaman Mertua meraih juara tiga.

Sementar itu Tim Esmosi yang terdiri dari Feberika Kitono dan Son Claudio, membawakan konsep tema ‘Kami Tidak Takut’ diambil dari insight pelaku yang menganggap wanita itu lemah dan tidak memiliki kekuatan untuk berbicara tentang tindakan kekerasan seksual.

Pesan dari media yang diberikan bahwa wanita itu tidak lemah dan tidak takut pada tindakan pelecehan seksual. Permasalahan yang diangkat adalah catcalling, karena catcalling merupakan tindakan awal terbentuknya sebuah pelecehan seksual yang selalu dianggap remeh oleh masyarakat. Ide mengambil tempat toilet untuk mengambil experience perempuan menuju toilet sendirian atau berbarengan.

Target akan memasuki toilet dan sensor pengharum ruangan akan bekerja dengan mengeluarkan suara “sstt” secara terus menerus sebagai bentuk catcalling, kemudian target yang resah karena catcalling, akan bercermin dan melihat pesan yang ada pada cermin tersebut. Katakan “Kami Tidak Takut!”,

Dari sini target akan membuat keputusannya, apakah ia akan melawan tindakan catcalling tersebut atau hanya menghiraukan saja. Pada bagian kiri cermin terdapat pesan jawaban apabila target berani mengatakan “kami tidak takut”, isi pesannya “Iya? jika kamu melawannya, berarti kamu berhasil mengurangi awal terbentuk pelecehan seksual kepada dirimu sendiri dan orang lain”. Dan apabila target tidak mengatakannya, pada bagian kanan berisi pesan ”Tidak? Jika kamu tidak melawannya, maka kamu tidak mengurangi dampak pelecehan seksual dan membuat para pelaku tidak jera”.

Pada pengharum ruangan akan terdapat sensor suara menggunakan Arduino, dimana ketika target berhasil mengatakan “kami tidak takut” maka sensor bunyi “sstt” tersebut akan berhenti, dan apabila tidak mengatakannya maka suara “sstt” tersebut tidak berhenti.

“Terus terang mengikuti lomba ini sangat menambah wawasan bagi kami, kami menjadi lebih peduli terhadap kasus pelecehan wanita yang ternyata masih banyak terjadi, dan diajak berfikir bagaimana kami mengatasi permasalahan yang terjadi di masyarakat” tutup Febe dalam perbincangan konsep lomba yang dibawanya.

Kompetisi ADUIN berlangsung April lalu. Melalui acara ini, ADUIN berusaha memperkenalkan Program Studi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga kepada masyarakat, serta memberikan wadah bagi mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan di bidang komunikasi kreatif.

Rangkaian acara ADUIN meliputi advertising and public relations competitions, exhibition, talkshow, dan awarding night. Pada awalnya, ADUIN merupakan Creative Advertising Festival dengan mengangkat bidang advertising pada rangkaian acaranya.

Menginjak tahun ke-7, ADUIN 2020 berinovasi sebagai Creative Communication Festival dengan mengangkat bidang advertising dan public relations pada seluruh rangkaian acaranya. Tahun ini, ADUIN didukung penuh oleh Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I). Kategori yang dilombakan pun beragam termasuk Print Ad, Digital Activation, Ambient Media, dan lain-lain.

Salut Bro & Sist.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat, dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*