Komisi X: Konsep Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka Belum Disetujui

Anggota DPR RI Komisi X Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot M.Si
Anggota DPR RI Komisi X, Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si (KalderaNews/JS de Britto)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Anggota DPR RI Komisi X, Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si. mengakui bahwa konsep Merdeka Belajar telah disampaikan Mendikbud Nadiem Makarim ketika pertama kali rapat kerja dengan Komisi X sekitar awal November 2019 yang lalu.

Sampai hari ini Komisi X masih mempelajari dan mendalami konsep-konsep ini, termasuk Kampus Merdeka yang juga disampaikan oleh Mendikbud, ketika pertama kali raker dengan Komisi X.

“Saya juga baru tahu kalau konsep Merdeka Belajar ini sudah didaftarkan sebagai hak paten oleh PT Sekolah Cikal karena memang belum disampaikan oleh Mas Nadiem. Mungkin di raker-raker kedepan atau RDP juga akan saya pertanyakan langsung,” tandasnya dalam diskusi daring pada Jumat, 10 Juli 2020 lalu.

BACA JUGA:

Pada dasarnya saat pertama kali istilah ini muncul, terangnya, ada permintaan dari Komisi X bahwa pendidikan Indonesia harus ada blueprintnya, karena selama ini tanpa konsep yang jelas. Seharusnya pada Maret 2020 sudah disampaikan konsep-konsepnya ke Komisi X, tapi karena ada kondisi darurat Covid-19 maka fokusnya pada pembelajaran secara daring.

“Kalau tadi saya dengar konsep Merdeka Belajar itu sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka di Taman Siswa, kalau sekarang mau dipatenkan jadi sebuah copyright sebuah perusahaan, tentu ini kan harus dikaji ulang lagi. Terutama, persetujuan dari Komisi X itu sangat diperlukan, karena pendidikan itu tugas utama negara, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa,” terang politisi Fraksi Partai Golongan Karya Daerah Pemilihan Kalbar II tersebut.

Bagaimana nanti kalau urusan pendidikan, semisal terkait konsep Merdeka Belajar, Kampus Merdeka dan seterusnya itu lalu menjadi ranahnya perusahaan tentu akan ada hal-hal yang janggal di sana.

“Jujur saja konsep Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka belum disetujui dan baru sebatas kita diskusikan,” tandas alumnus Seminari Menengah Santo Paulus Nyarumkop (1974-1979).

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*