
JAKARTA, KalderaNews.com – kini resmi memiliki Laboratorium Covid-19 dan Laboratorium Farmakogenomik pertama di Indonesia. Laboratorium ini secara khusus dikelola oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unika Atma Jaya yang peluncurannya resmi dilakukan secara virtual pada Jumat, 7 Agustus 2020.
Peluncuran Laboratorium Covid-19 dan Laboratorium Farmakogenomik secara virtual dilakukan oleh Rektor Unika Atma Jaya, Rektor Unika Atma Jaya, Dr. A. Prasetyantoko. Ia menegaskan peresmian laboratorium ini menandai fase penting Unika Atma Jaya memasuki 60 tahun.
“Jadi ini adalah salah satu kontribusi riill dari Unika Atma Jaya, khususnya dari Komunitas FKIK untuk Indonesia,” tandasnya.
BACA JUGA:
- Mahasiswa Baru Unika Atma Jaya Bisa Dapat Rp 4,2 Juta Per Semester, Tutup 6 Agustus 2020
- Unika Atma Jaya Luncurkan AtmaBot Untuk Melayani Pasien Covid-19
- Untuk Pertama Kali dalam Sejarah, Unika Atma Jaya Gelar Wisuda Daring
- Peran Besar Tempe di Tengah Pandemi, Begini Kata Dosen Unika Atma Jaya
- Memulihkan Pariwisata di Tengah Pandemi, Begini Kata Akademisi Unika Atma Jaya
- Digital Talk Series ke-6 Atma Jaya: Craft Your Career in Tech Industry
Di acara peluncuran ini, Dekan FKIK Unika Atma Jaya, Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S memaparkan bahwa laboratorium ini tidak hanya berkontribusi dalam bidang pendidikan, tapi juga ditunjuk oleh pemerintah untuk membantu memberikan pelayanan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
“Tentunya ini sejalan dengan cita-cita para pendiri Unika Atma Jaya dalam mendirikan institusi ini. Tujuan akhirnya bagaimana kita berkontribusi terhadap bangsa dan negara Indonesia,” ujar dr. Yuda.
Sementara itu, Direktur RS Atma Jaya, dr. Shennny Nurmala, MM berharap dengan diresmikannya Laboratorium Covid-19 maka laboratorium ini dapat menunjang fasilitas Rumah Sakit Atma Jaya, khususnya bagi pasien rumah sakit.
“Ke depan kiranya juga dapat menunjang bagi para dokter-dokter muda, dan bagi para dosen dan dokter-dokter semua untuk dapat lebih mengembangkan potensi dengan adanya laboratorium Vovid ini,” tandas dr. Shenny.
Perlu diketahui Laboratorium Covid-19 dan Laboratorium Farmakogenomik yang diresmikan memiliki standar Biosafety Level 2+ (BSL 2+).
Kepala Program Studi Magister Biomedik FKIK Unika Atma Jaya, Dr. dr. Soegiyanto Ali mengatakan bahwa laboratorium BSL 2+ negative preassure sengaja dirancang untuk melakukan penelitian terhadap patogen yang bersifat airbone.
Dengan BSL 2+ dengan protokol yang tepat dan SOP yang ketat, ia mengatakan laboratorium tersebut bisa difungsikan sebagai Lab BSL 3, sebagaimana saat ini yang dilakukan untuk pemeriksaan Covid.
“Kami juga bekerja sama dengan Nalagenetics dari Singapura, yang fokusnya adalah untuk pemeriksaan farmakogenomik,” lanjut dr. Soegiyanto.
Memiliki visi misi yang sama dengan , Nalagenetic bangga bisa bekerja sama membangun Laboratorium Farmakogenomik.
“Tujuan untuk pembangunan lab itu juga bergungsi untuk kontribusi dengan Bangsa Indonesia, dan even untuk riset farmakogenomik adalah sesuatu yang sebenarnya kami juga sangat ingin lihat di Indonesia,” ungkap Co-Founder Nalagenetic, Levana Sani, BSc, MBA.
Ia berharap inisiatif dalam membangun laboratorium farmakogenomik bisa menjadi salah satu hal yang menginspirasi institusi lain untuk lebih terbuka, untuk medical research, dan berbagi hasil riset.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply