JAKARTA, KalderaNews.com – Kuliah di luar negeri masih menjadi tren meskipun Covid-19 sedang mewabah. Negara-negara yang menjadi destinasi kuliah di luar negeri sedang berpacu untuk menurunkan gelombang pandemi. Adakalanya calon mahasiswa yang lolos beasiswa menjadi bingung karena pertimbangan memilih negara.
Berakhirnya krisis akibat pandemi masih menjadi misteri. Ada baiknya bagi kamu yang ingin atau sedang mempersiapkan amunisi kuliah di luar negeri, maka pertimbangan masak-masak destinasinya.
Pilih Negara yang Menangani Covid-19 Secara Tepat
Penanganan Covid-19 menjadi suatu indikator mahasiswa memutuskan untuk belajar ke suatu negara. Tidak dapat dipungkiri bahwa belajar dengan rasa aman merupakan kebutuhan dasar yang wajib ada. Pelajari cara suatu negara menangani wabah, lalu cari cara agar kamu tetap sehat selama proses beasiswa.
BACA JUGA:
- Bagaimana Menulis Jurnal Terindeks Scopus? Harus Siap Mikir!
- Kenapa Indonesia Disebut “Negara +62”? Ternyata Begini Sejarah dan Penjelasannya
- Tip Penting Peroleh Sertifikasi Dosen. Jangan Sepelekan!
Penanganan Covid-19 yang tepat membuat para calon mahasiswa percaya bahwa mereka dapat belajar tanpa gangguan virus. Mereka akan merasa dilindungi sebagai manusia berpendidikan. Pelajari pula kebijakan-kebijakan selama pandemi, sehingga kamu bisa membuat perkiraan berdasarkan data dan fakta.
Menunda Keberangkatan
Ada pula calon mahasiswa yang menunda keberangkatan. Pada metode ini, biasanya calon mahasiswa memegang prinsip tidak apa-apa ditunda, asalkan tidak kuliah daring dari negara asal. Hal tersebut wajar terjadi karena mahasiswa yang kuliah di luar negeri bukan hanya belajar, tetapi juga ingin merasakan suka dan duka tinggal di negeri orang dan suasana kampus. Jika metode daring sepenuhnya, maka apa bedanya dengan kuliah di negeri sendiri?
Kampus Memiliki Metode Hybrid Learning
Setelah menentukan negara, maka tentukan kampus tujuan yang menjadi kandidatmu. Barangkali, kampus yang memiliki metode hybrid learning dapat masuk ke dalam daftar idaman. Metode tersebut ialah menggabungkan kuliah tatap muka dan daring. Dengan begitu, para mahasiswa tidak akan terlalu kontak fisik selama kuliah. Biasanya, kampus yang memakai metode ini mengizinkan mahasiswa asing untuk datang ke negaranya.
Itulah pertimbangan memilih negara jika kuliah di luar negeri selama pandemi Covid-19. Fokuslah mempertimbangkan ketiganya. Tiga saja sudah membuat kamu harus cari alternatif jika tidak sesuai harapan.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply