Gangguan Pola Tidur Pelajar Saat PJJ Jadi Film Pendek “Deep Sleep” Siswa Sekolah Cikal

Potongan adegan film pendek bergenre horor “Deep Sleep” karya peserta didik kelas 12 (3 SMA) Sekolah Cikal Setu, Radja Mohammed Rifki Anam
Potongan adegan film pendek bergenre horor “Deep Sleep” karya peserta didik kelas 12 (3 SMA) Sekolah Cikal Setu, Radja Mohammed Rifki Anam (KalderaNews/Dok. Deep Sleep)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Peserta didik kelas 12 (3 SMA) Sekolah Cikal Setu, Radja Mohammed Rifki Anam atau yang akrab disapa Radja menginisiasi pembuatan film pendek yang mengangkat perubahan pola tidur pelajar ibu kota melalui film pendek bergenre horor berjudul “Deep Sleep”.

Melalui film pendek ini ia ingin berkampanye pentingnya menjaga kualitas tidur saat pandemi. Bukan rahasia lagi, di masa pandemi Covid-19 ini masyarakat tak jarang mulai mengeluhkan perubahan pola tidurnya.

Banyak dari mereka khususnya pelajar ibukota juga mengalami masalah kesulitan tidur atau memiliki mimpi buruk di masa isolasi di rumah hingga akhirnya kesiangan saat sekolah daring di pagi hari.

BACA:

“Aku memang berniat membuat film horor, namun pertimbanganku adalah bagaimana caranya aku bisa bikin film ini unik dan original? Aku ga mau film ini cuman jadi seperti film horor yang sering banget diliat (baik dari aspek cerita nya, hantu nya, kameranya).”

“Jadi, aku berpikir untuk mengangkat hal yang lekat dengan kondisi saat ini dimana masalah penyesuaian waktu tidur pelajar selama pandemi ini dengan kelas daring di pagi hari,” jelasnya tentang film pendek yang sudah rilis September lalu.

“Deep sleep ini bergenre psychological thriller dimana karakter nya “berhalusinasi” dan merasa diancam dengan halusinasinya sendiri. Disini aku ingin menyampaikan bahwa kita harus tidur cukup dan berkualitas karena sedikit tidur itu tidak baik bagi kesehatan khususnya sisi psikologis kita,” jelasnya.

Bagi Radja, di kondisi pandemi saat ini, kita sebagai manusia perlu menjaga semangat, dan tidur cukup agar tetap memiliki jiwa dan pikiran yang baru dan memiliki suasana hati yang baik dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.

“Selain menjaga kualitas tidur demi menjaga sisi psikologis kita (jiwa), saat ini tengah wabah Covid-19 sangat penting bagi kita untuk menjaga imunitas tubuh kita dengan tidur berkualitas,” tandasnya.

Guru program film Sekolah Cikal, Nazar Rusli, menegaskan dengan kegigihan dan rasa ingin tahu yang tinggi, Radja berupaya membuat film yang unik dan original. Ia pun berani mengangkat isu gangguan pola tidur remaja sebagai masalah yang banyak dihadapi para remaja ibukota saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

“Radja merupakan salah satu murid program film, dan sebagai tugas akhir, mereka (murid program film) harus membuat film pendek. Dalam program film, yang merupakan bagian dari Program IB Diploma, siswa memang harus membuat film pendek, selain menganalisis film. Mengingat kondisi saat ini pandemi, murid diberikan kesempatan membuat film pendek minimal dalam kurun waktu 3 menit,” jelas Nazar.

Sebagai murid yang mengambil program film, Radja pun akhirnya dapat mengeksplorasi minat dan bakatnya lebih dalam, salah satunya dengan membuat film pendek. Tak tanggung-tanggung, ia berperan sebagai sutradara sekaligus aktor dalam film pendek buatannya.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*