PALEMBANG, KalderaNews.com – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam menegaskan kompetensi yang dibutuhkan di masa depan itu sangat dinamis, sehingga siapa pun harus punya fleksibilitas dan adaptabilitas yang tinggi atau agile learners.
“Tujuan pembelajaran saat ini tidak lagi membangun kompetensi yang sudah baku, tapi menyiapkan lulusan sarjana yang flexible, adaptive, self-directed, creative, complex problem solver, dan tidak terlepas dari karakter yang kuat,” ujar Nizam saat Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2020, Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) secara virtual, Senin, 5 Oktober 2020.
BACA JUGA:
- Kiat Manjur Dapat Skor Tinggi Tes TOEFL Saat Pandemi Covid-19
- Inilah Skema, Kriteria dan Persyaratan Beasiswa PTUD LPDP 2020, Deadline 20 Oktober 2020
- Cantik-cantik Memerangi Sampah Plastik, Aksi Nyata Mahasiswa Indonesia di Belanda
Melalui program Kampus Merdeka seperti program magang, membangun desa, mengajar di sekolah, proyek mandiri, pertukaran mahasiswa, kewirausahaan, proyek penelitian, relawan kemanusiaan, terangnya, outputnya hard skill, soft skill, life skill akan terasah.
Selain itu, mahasiswa akan punya jejaring luas di dunia kerja. Pengalaman ini tidak akan terbelikan dan tergantikan. Dunia pendidikan dan dunia kerja sudah sepatutnya bekerja sama untuk membangun hari esok yang sama. Karena jika tidak, dunia pendidikan akan kehilangan relevansi.
“Perguruan tinggi mempersiapkan kompetensi hari ini, sedangkan 4-5 tahun ke depan kompetensi tersebut sudah berubal total. Seperti contoh Gojek sekarang bernilai puluhan triliun hanya dengan teknologi. Hal tersebut menjadi contoh bahwa dunia kerja dan dunia pendidikan tinggi harus membangun masa depan bersama agar tidak menjadi sebuah mata rantai yang terputus,” terangnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply