
STOCKHOLM, KalderaNews.com – Ilmuwan Emmanuelle Charpentier dari Max Planck Unit for the Science of Pathogens, Berlin, Jerman dan Jennifer A. Doudna dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat memenangkan Hadiah Nobel Kimia 2020 untuk pengembangan teknologi gen: gunting genetik CRISPR/Cas9 pada Rabu, 7 Oktober 2020.
“Emmanuelle Charpentier dan Jennifer A. Doudna telah menemukan salah satu alat paling tajam dari teknologi gen: gunting genetik CRISPR/Cas9,” kata Royal Swedish Academy of Sciences dalam sebuah pernyataan terkait pemberian penghargaan dengan hadiah 10 juta kronor Swedia (sekitar $ 1,1 juta, € 950.000, Rp 16,5 miliar).
“Teknologi ini memiliki dampak revolusioner pada ilmu kehidupan, berkontribusi pada terapi kanker baru dan dapat membuat impian menyembuhkan penyakit bawaan menjadi kenyataan.”
BACA JUGA:
- Gondol Nobel Fisika 2020, Andrea Ghez: Saya Berharap Bisa Menginspirasi Perempuan Muda
- Briton Penrose, Reinhard Genzel dan Andrea Ghez Sabet Nobel Fisika 2020 Terkait Penelitian Black Hole
- Inilah Trio Amerika-Inggris Peraih Nobel Kedokteran 2020
“Kemampuan untuk memotong DNA di tempat yang Anda inginkan telah merevolusi ilmu kehidupan,” kata Pernilla Wittung Stafshede, anggota akademi ilmu tersebut seperti dilansir Reuters.
Charpentier yang berkebangsaan Prancis dan Doudna, seorang Amerika menjadi wanita keenam dan ketujuh yang memenangkan Nobel bidang kimia, bergabung dengan ilmuwan lain seperti Marie Curie yang menang pada 1911 dan yang terbaru yaitu Frances Arnold pada 2018.
“Ada kekuatan luar biasa dalam alat genetika ini yang mempengaruhi kita semua,” kata Claes Gustafsson, Ketua Komite Nobel Kimia seperti dilansir dari AP.
“Ini tidak hanya merevolusi ilmu pengetahuan dasar, tetapi juga menghasilkan inovasi dan akan mengarah pada perawatan medis baru yang inovatif.”
Sesuai dengan tradisi, kimia adalah hadiah ketiga yang diumumkan setiap tahun mengikuti ilmu kedokteran dan fisika awal pekan ini.
Hadiah untuk pencapaian dalam sains, sastra, dan perdamaian diciptakan dan didanai atas keinginan penemu dinamit Swedia dan pengusaha Alfred Nobel dan telah diberikan sejak 1901, sementara penghargaan untuk bidang ekonomi ditambahkan kemudian.
Seperti banyak hal lainnya, pandemi telah mengubah pemberikanNobel, dimana banyak acara tradisional, seperti pesta besar, telah dibatalkan atau dipindahkan secara online.
Musim penghargaan Nobel tahun ini dimulai Senin kemarin ketika Nobel Kedokteran 2020 diberikan kepada warga Amerika Harvey Alter dan Charles Rice bersama dengan warga Inggris Michael Houghton atas penemuan terkait virus Hepatitis C yang membuka jalan untuk penyembuhan.
Pemenang Nobel Fisikia 2020 yakni Briton Roger Penrose (Inggris), Reinhard Genzel (Jerman) dan Andrea Ghez (Amerika) memenangkan Hadiah Nobel Fisika 2020 untuk penelitian terkait lubang hitam (black hole).
Pengumuman Nobel Sastra akan dilakukan pada Kamis besok dan Nobel Perdamaian pada Jumat serta Nobel Ekonomi akan menutup keseluruhan rangkaian pengumuman penghargaan Nobel pada Senin, 12 Oktober 2020.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply