Temuan Ajaib, 30.000 Orang di Seluruh Dunia Jadi Saksi Tetesan Zat Tar

Profesor Fisika, Thomas Parnell, profesor di University of Queensland (KalderaNews/Ist)
Profesor Fisika, Thomas Parnell, profesor di University of Queensland (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Tar atau ter merupakan zat paling kental yang diketahui manusia. Saking kentalnya, banyak orang yang ingin menyaksikan jatuhnya tetesan tar. Tidak percaya? 30.000 orang dari 158 negara di seluruh dunia pernah menyaksikan siaran langsung tetesan tar buatan Profesor Fisika, Thomas Parnell, yakni profesor di University of Queensland.

Ia memulai eksperimen pada tahun 1927 untuk menguji viskositas atau kekentalan Zat Tar. Memang, zat ini jadi padat dan mudah dihancurkan saat berada di suhu ruangan. Akan tetapi, ia menemukan fakta bahwa zat tersebut yang 100 miliar kali lebih kental dari air sebenarnya cair.

Ia memanaskan dan menuangkan Tar ke dalam corong kaca yang tersegel, lalu ia biarkan hingga dingin. Kemudian, ia diamkan selama 3 tahun. Bayangkan, bertahun-tahun hanya untuk mendiamkan Tar yang panas. Setelah itu, dasar corong dipotong dan tetesan tar mulai mengalir.

BACA JUGA:

Uniknya, saking kentalnya, maka setiap tetesan yang jatuh merupakan momentum yang layak untuk dirayakan. Setiap tetesnya butuh tujuh hingga sembilan tahun untuk cair lalu jatih dari corong. Parahnya lagi, tetesan ke delapan membutuhkan lebih dari 12 tahun untuk jatuh. Setelah itu, tetesan kesembilan baru terjadi enam tahun lalu, yakni 12 April 2014.


Menonton dan menjadi saksi hidup tetesan tar seperti melihat kerajaan baru lahir. Saking langkanya peristiwa tersebut, 30.000 orang dari 158 negara menonton siaran langsung melalui internet live stream. Mereka berniat hanya ingin melihat tetesan ke sembilan jatuh dari corong.

Bukan hanya itu, setiap tetesan yang sudah jatuh memiliki kadar kekentalan yang berbeda. Misalnya, enam tetes pertama memiliki 250 miliar kali lebih kental dibandingkan air. Sementara, ada tetesan yang hanya 30 miliar kali lebih kental daripada air.

Perbedaan medium untuk mencairkan tar mempengaruhi kadar viskositas. Meskipun masih sangat kental, akan tetapi lampu fluoresen dapat mempercepat pencairan, sehingga tetesannya lebih mudah jatuh. Atas penemuan yang sangat unik ini, maka Profesor Thomas Parnel memperoleh penghargaan nobel secara anumerta. Penemuannya menjadi hiburan sekaligus ilmu pengetahuan mengenai kadar kekentalan suatu zat.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*