
JAKARTA, KalderaNews.com – Setiap 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati sejarah Sumpah Pemuda. Peristiwa ini diyakini sebagai titik tolak menuju kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Penetapan Hari Sumpah Pemuda diputuskan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959. Di balik peristiwa sejarah Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, tersimpan fakta-fakta unik yang jarang diketahui.
BACA JUGA:
- 15 Inspirasi Ucapan Hari Sumpah Pemuda Saat Pandemi Covid-19
- 25 Inspirasi Ucapan Hari Sumpah Pemuda ke-92, Cocok untuk Sosmed
- Logo Peringatan Sumpah Pemuda 2020 Diluncurkan, Begini Maknanya
Nah, inilah 6 fakta sejarah Sumpah Pemuda yang jarang diketahui:
Hasil keputusan Kongres Pemuda II
Sumpah Pemuda lahir dari hasil keputusan Kongres Pemuda II yang digelar dua hari, 27 sampai 28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Kongres ini merupakan lanjutan dari Kongres Pemuda pertama yang diadakan 30 April hingga 2 Mei 1926. Kongres ini diikuti beragam organisasi pemuda dari seluruh Indonesia yang bersatu menentang aneka bentuk penjajahan.
Hasil kongres ditulis Muhammad Yamin
Hasil Kongres Pemuda II inilah lahir rumusan Sumpah Pemuda. Rumusan tersebut ditulis Muhammad Yamin pada secarik kertas. Sebelum resmi dibacakan, rumusan Sumpah Pemuda diberikan kepada Soegondo Djojopuspito yang adalah ketua kongres saat itu. Setelah mendapat persetujuan dari Soegondo, teks rumusan Sumpah Pemuda itu dibacakan di depan kongres.
Menggunakan ejaan Van Ophuijsen
Naskah asli rumusan Sumpah Pemuda ditulis menggunakan ejaan Van Ophuijsen atau ejaan lama. Ejaan Van Ophuijsen merupakan ejaan yang diciptakan seorang ahli bahasa berkebangsaan Belanda, Van Ophuijsen. Ejaan tersebut hanya dipergunakan pada 1901 hingga 1947. Pada periode 1947 sampai 1972, Indonesia sudah menggunakan Ejaan Republik atau ejaan Soewandi. Baru setelah 1972, Indonesia resmi mengunakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) sampai kini.
Lagu Indonesia Raya tanpa lirik
Pada Kongres Pemuda II pula untuk pertama kali diperdengarkan lagu Indonesia Raya. Lagu itu langsung dikumandangkan oleh sang penciptanya, WR Supratman. Namun saat itu, lagu Indonesia Raya hanya diperdengarkan tanpa syair, lantaran Belanda belum mengijinkan kata “merdeka” untuk diucapkan bangsa Indonesia.
Tokoh penting Sumpah Pemuda
Di balik perumusan Sumpah Pemuda, ada para tokoh yang berperan penting. Tokoh-tokoh penting tersebut, seperti Soegondo Djojopuspito, Muhammad Yamin, Wage Rudolf Soepratman, Amir Syarifuddin, Sie Kong Liong, Sarmidi Mangoensarkoro, Djoko Marsaid, Soenario Sastrowardoyo, Leimena, Kartosoewirjo, Mohammad Roem, dan Kasman Singodimedjo. Masih ada banyak tokoh penting yang lain yang tentu tak bisa disebutkan satu persatu.
Museum Sumpah Pemuda
Tempat berlangsungnya Kongres Pemuda II, saat ini berada di sebuah bangunan di tepian Jalan Kramat Raya No.106, Jakarta Pusat. Bangunan itu pernah dijadikan kos-kosan, toko bunga, dan hotel. Kini, bangunan tersebut menjadi Museum Sumpah Pemuda yang menyimpan sejarah pergerakan pemuda Indonesia.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply