
JAKARTA, KalderaNews.com – 28 Oktober adalah Hari Sumpah Pemuda. Di hari istimewa ini, Indonesia memperingati tekad persatuan para pemuda dan pemudi dari berbagai penjuru Tanah Air.
Seperti diketahui dari perspektif historis, awalnya pergerakan para pemuda dan pemudi ini ada di daerah-daerah melalui organisasi yang bersifat kedaerahan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada saat itu sebenarnya konflik yang terjadi dengan penjajah bersifat lokal atau kedaerahan dan bukan secara nasional.
Kalau ditilik pada sejarah maka pada 1915-1924 berdiri organisasi lokal misal Tri Koro Darmo yang kemudian menjadi Jong Java pada 1915, Jong Soematranen Bond pada 1917, dan Jong Islamieten Bond pada 1924.
BACA JUGA:
- 40 Kutipan Presiden Sukarno (Bung Karno) Ini Cocok untuk Kobarkan Semangat Anak Muda
- 20 Ucapan Hari Sumpah Pemuda Ini Dijamin Bakar dan Kobarkan Semangat Milenial dan Anak Muda
- 25 Inspirasi Ucapan Hari Sumpah Pemuda ke-92, Cocok untuk Sosmed
- 15 Inspirasi Ucapan Hari Sumpah Pemuda Saat Pandemi Covid-19
Menariknya pada 1926 para pemuda dan pemudi dari berbagai penjuru Tanah Air ini sukses menggelar Kongres Pemuda I dan selanjutnya berdirilah Perhimpoenan Peladjar-Peladjar Indonesia (PPPI). PPPI ini menjadi organisasi lintas primordial dengan anggotanya dari seluruh Indonesia.
Selanjutnya pada 1928 Kongres Pemuda II dilaksanakan dalam tiga rapat di gedung berbeda atas prakarsa PPPI. Nah, pada rapat 28 Oktober 1928 lah lahir Sumpah Pemuda yang awalnya diucapkan sebagai Sumpah Setia.
Kongres dengan hasil Sumpah Setia ini ditutup oleh WR Supratman yang mengumandangkan lagu ciptaannya Indonesia Raya yang kantas mendapat sambutan meriah. Di kemudian hari, Indonesia Raya menjadi lagu kebangsaan Indonesia yang menjadi identitas bangsa Indonesia.
Penasaran dengan hasil keputusan Kongres Pemuda II pada waktu itu? Berikut ini keputusan lengkapnya:
Poetoesan Kongres Pemoeda-Pemoeda Indonesia
Kerapatan pemoeda-pemoeda Indonesia jang berdasarkan dengan nama Jong Java, Jong Soematra (Pemoeda Soematra), Pemoeda Indonesia, Sekar Roekoen, Jong Islamieten, Jong Batak Bond, Jong Celebes, Pemoeda Kaoem Betawi, dan Perhimpoenan Peladjar Indonesia.
Memboeka rapat pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 di negeri Djakarta. Sesoedahnja mendengar segala isi-isi pidato-pidato dan pembitjaraan ini. Kerapatan laloe mengambil kepoetoesan:
Pertama Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Setelah mendengar poetoesan ini, kerapatan mengeloearkan kejakinan asas ini wadjib dipakai oleh segala perkoempoelan-perkoempoelan kebangsaan Indonesia.
Mengeloearkan kajakinan persatoean Indonesia diperkoeat dengan memperhatikan dasar poetoesannja:
Kemajoean
Sedjarah
Bahasa
Hoekoem Adat
Pendidikan dan Kepandoean
Dan mengeloearkan penghargaan soepaja ini disiarkan dalam segala soerat kabar dan dibatjakan dimoeka rapat perkoempoelan-perkoempoelan.
Djakarta, 28 Oktober 1928
Rumusan isi Sumpah Pemuda di atas ditulis dengan menggunakan ejaan van Ophuijsen yang kalau ditulis dengan ejaan yang sekarang akan tertulis seperti berikut ini:
- Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
- Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
- Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Selanjutnya, isi Sumpah Pemuda dalam bahasa Inggris akan seperti ini:
- We are sons and daughters of Indonesia, claimed to a blood bertumpah, homeland of Indonesia.
- We are sons and daughters of Indonesia, a nation that claims to be one, the people of Indonesia.
- We are sons and daughters of Indonesia, respect the language of unity, Indonesian Language.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply