7 Strategi Mendampingi Anak Agar Tumbuh Jadi Anak yang Berkarakter di Tengah Pandemi

Ilustrasi orang tua mengajarkan pentingnya pendidikan pada anak (KalderaNews/Ist)
Orangtua dan anak di rumah (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Psikolog sekaligus Dosen Psikologi Universitas Atma Jaya Jakarta, Dr. Agustina Hendriati, M. Sc. memaparkan survei pada para orang tua dengan menyampaikan tiga pertanyaan penting: mana yang lebih penting bagi masa depan anak: pandai secara akademis, berkarakter (berintegritas, mandiri, bermanfaat bagi lingkungan) atau kaya secara materi.

Ternyata, 100% orang tua menginginkan anaknya menjadi anak yang berkarakter. Selanjutnya, Dr. Agustina menyampaikan 7 strategi yang bisa dilakukan oleh orangtua dalam mendampingi anak agar tumbuh menjadi anak yang berkarakter.

Hal ini ditegaskannya saat menjadi narasumber bertajuk “Mendampingi Anak Berkembang Bukan Hanya Pintar tapi Berkarakter” yang diselenggarakan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi baru-baru ini.

BACA JUGA:

Dikutip dari situs resmi Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, webinar ini dilakukan karena sekolah sangat memperhatikan pentingnya pendidikan karakter. Bukan hanya sebuah jargon marketing, tetapi menjadi semangat (spiritualitas) di dalam pendidikan Cinta Kasih Tzu Chi.

Kendati demikian, sekolah menyadari tugas mendidik generasi muda yang pintar dan berkarakter tidaklah mudah dan tidak mungkin dilaksanakan hanya oleh guru.

Pendidikan karakter peserta didik butuh kerja sama yang apik dengan orang tua siswa, terlebih ketika pembelajaran dilaksakan secara online seperti sekarang ini.

Lantas apa saja 7 strategi yang bisa dilakukan oleh orangtua dalam mendampingi anak agar tumbuh menjadi anak yang berkarakter tersebut?

  • Tidak perlu banyak mengeluh, tetapi harus optimis dengan masa depan yang sekarang sedang dibangun. Orang harus mampu menyelesaikan masalah masa lalu dan hepi dengan saat ini
  • Punya kehidupan yang berkembang (florist). Terus belajar mengenai hal baru, terutama saat pandemi sekarang ini.
  • Punya perasaan positif. Orang tua harus mampu membangun perasaan positif. Jangan terbelenggu oleh perasaan negatif/masalah
  • Punya keterlibatan. Terlibatlah pada pendidikan anak, dan komunikasi dengan guru.
  • Punya hubungan dengan orang lain yang mensupport. Ini penting untuk membangun kebahagiaan. Orang tua harus tahu siapa-siapa saja yang terlibat dalam pendidikan anak. Nah, kepada merekalah hubungan harus dibangan secara positif.
  • Makna hidup. Kita harus mampu menemukan makna dibalik setiap peristiwa hidup. Termasuk pada saat seperti sekarang ini. Temukan makna pandemi ini.
  • Capaian (target), nah ini tidak harus pinter. Misalnya targetnya, anak saya menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Ini juga target. Dan terget ini harus dibicarakan bersama anak.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*