3 Strategi Pacu Semangat Belajar Menurut Psikolog Unika Atma Jaya

Psikolog dan Dosen Psikologi Unika Atma Jaya, Penny Handayani, M.Psi., Psikolog (KalderaNews/Dok. Unika Atma Jaya)
Psikolog dan Dosen Psikologi Unika Atma Jaya, Penny Handayani, M.Psi., Psikolog (KalderaNews/Dok. Unika Atma Jaya)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Unika Atma Jaya Bersama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyelenggarakan seminar online bertajuk “Resiliensi Dunia Pendidikan” bersama Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbud dan Penny Handayani, M.Psi., Psikolog selaku Dosen Psikologi Unika Atma Jaya pada Januari 2021.

Tak dapat dipungkiri bahwa kondisi pandemi Covid-19 yang tidak kunjung mereda berdampak pada psikologis peserta didik. Meskipun pandemi hampir setahun, tetapi masih banyak penyesuaian yang harus peserta didik lakukan.

Dr. Penny Handayani, M.Psi., Psikolog selaku Dosen Psikologi Unika Atma Jaya menjelaskan beberapa diantaranya adalah transisi cara pembelajaran yang berbeda dengan cara pembelajaran di rumah dengan di sekolah, seperti perasaan takut akan kegagalan akademis, prokrastinasi (menunda-nunda) dalam pengerjaan tugas.

BACA JUGA:

Selain itu, peserta didik mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri secara sosial, kesulitan menyeimbangkan kesehatan dan kehidupan sosial dengan aktivitas belajar, dan kurangnya memahami diri sendiri.

Oleh karena itu, Dr. Penny menjelaskan ada tiga strategi dalam membantu siswa membangun keberhasilan akademik.

“Dalam meningkatkan perkembangan mental dan mengurangi tekanan psikologis peserta didik di masa pendemi ini, ada tig acara yaitu kenali diri, tentukan target dan kelola diri,” kata Dr. Penny.

Pertama, kenali diri. Hal in bertujuan untuk menemukan kekuatan, kelemahan, sumber motivasi dan hal yang menghambat dalam diri peserta didik.

“Peserta didik harus mengetahui kondisi fisik yang kuat/lemah, pelajaran yang dirasa mudah/sulit, keterampilan yang dikuasai/belum dikuasai dan gaya belajar yang sesuai/tidak sesuai. Selain itu, dukungan orang terdekat dan tidak menunda sesuatu juga menjadi faktor penting bagi peserta didik,” jelas Dr. Penny.

Kedua, tentukan target yang ingin dicapai. “Menentukan target dapat memberikan arah apa yang harus dilakukan, modal apa yang harus dimiliki, mana yang harus diprioritaskan. Selain itu, hal ini dapat memacu semangat dan motivasi untuk terus berusaha serta mendorong perkembangan diri menjadi lebih baik,” jelasnya.

Ketiga yaitu kelola diri. Ini merupakan salah satu faktor penting untuk mengontrol pikiran, emosi kesehatan, dan waktu. “Pengelolaan diri ini meliputi apa yang dipikirkan seperti hal positif/negativf, pengendalian emosi, pola kesehatan, dan manajemen waktu,” ujarnya.

Perubahan kebiasaan yang terjadi di masa Covid-19 ini tentu sangat berdampak ke segala aspek, baik adaptasi teknologi, tantangan pembelajaran, hingga psikologis peserta didik. Oleh karena ini perlu adanya resiliensi agar peserta didik bertahan, bangkit, dan menyesuaikan diri dengan kondisi yang sulit dan penuh tekanan dalam bidang akademik.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*