JAKARTA, KalderaNews.com – Sebentar lagi, perempuan dari seluruh penjuru dunia akan merayakan Hari Perempuan Sedunia alias International Women’s Day (IWD), 8 Maret 2021. Tahun ini IWD mengangkat tema #ChooseToChallenge.
Melansir laman resmi IWD, tema ini diangkat dengan alasan, perempuan dapat memilih untuk menyuarakan bias dan ketidaksetaraan gender. Pose mengangkat satu tangan tinggi-tinggi menjadi simbol komitmen perempuan menantang setiap bentuk ketidaksetaraan, bias gender, dan membantu membentuk dunia yang inklusif.
BACA JUGA:
- Penjelasan Kata “Perempuan” di KBBI Masih Diskriminatif
- Duh, Cyberbullying pada Perempuan Selama WFH Covid-19 Tetap Memprihatinkan
- Riset Menunjukkan Murid Perempuan di Indonesia Lebih Pintar daripada Murid Laki-laki
Sejarah International Women’s Day
Hari Perempuan Internasional berawal dari tahun 1900-an ketika masa ekspansi besar-besaran dalam dunia industri, terjadi kerusuhan berbasis gender, dan perdebatan peran perempuan. Beragam bentuk kekerasan terhadap perempuan memicu aneka perlawanan dan suara untuk perubahan.
Sekira tahun 1908, 15 ribu perempuan di New York, Amerika Serikat menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang baik, dan hak suara. Pada 1909 sesuai dengan deklarasi Partai Sosialis Amerika, Hari Perempuan Nasional di Amerika pertama kali dirayakan pada 28 Februari.
Lalu, pada 1910 digelar Konferensi Buruh Perempuan Internasional di Kopenhagen. CLara Zetkin mengusulkan Hari Perempuan Internasional yang dirayakan dunia di hari yang sama, demi mendesak tuntutan perempuan.
Sampai pada 1911, Hari Perempuan Internasional dirayakan pertama kali pada 19 Maret di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss.
Setelah melalui diskusi panjang pada 1913, akhirnya IWD disepakati jatuh pada 8 Maret setiap tahun dan dirayakan di seluruh dunia. Pada 1975, untuk pertama kali PBB merayakan IWD.
Semenjak itu, PBB selalu merayakan IWD dengan tema yang berubah setiap tahunnya. Dan pada 2001, IWD mendapatkan wadah di internationalwomensday.com yang fokus untuk merayakan, menunjukkan pencapaian perempuan, serta menyuarakan ketaksetaraan gender secara global.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply