JAKARTA, KalderaNews.com – Hari Dongeng Sedunia atau World Storytelling Day diperingati setiap 20 Maret. Sejarah Hari Dongeng Sedunia bermula dari peringatan Hari Mendongeng Nasional di Swedia yang dimulai pada 1991.
Di Swedia, hari itu disebut “Alla berättares dag” atau diterjemahkan menjadi Hari Semua Pendongeng.
BACA JUGA:
- Dongeng dan Permainan, Cara Mengenalkan Pancasila kepada Anak
- 28 November Hari Dongeng Nasional, Terinspirasi Sosok Pak Raden
- Siswi SMAK PENABUR Kota Wisata Juara 1 Storytelling Seputar Covid-19
Sementara, pada tahun 1997, para pendongeng di Australia juga merayakan cerita atau dongeng selama lima minggu. Hari itu dikenal sebagai Hari Narator Lisan Internasional (International Day of Oral Narrators).
Pada tahun yang sama, Meksiko dan negara-negara Amerika Latin juga turut merayakan Hari Pendongeng Nasional sendiri.
Dan pada 2002, Skandinavia membuat jaringan web penceritaan yang disebut Ratatosk. Melalui jejaring itu hari nasional untuk mendongeng menyebar dari Swedia ke Norwegia, Denmark, Finlandia, dan Estonia.
Satu tahun berselang, gagasan hari mendongeng sedunia menyebar ke negara lain. Kini, Hari Dongeng Sedunia dirayakan di seluruh dunia, meskipun di beberapa negara memiliki Hari Dongeng sendiri-sendiri.
Negara yang memiliki Hari Dongeng sendiri itu termasuk Indonesia. Kita merayakan Hari Dongeng Nasional setiap 28 November. Peringatan ini dimulai pada 2015 lalu. Peringatan ini dideklarasikan Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Mengapa tanggal 28 November?
Nah, penetapan tanggal 28 November sebagai Hari Dongeng Nasional, lantaran untuk mengenang jasa Drs. Suyadi atau yang lebih dikenal sebagai Pak Raden. Pak Raden merupakan salah satu karakter dalam serial boneka Si Unyil yang diciptakan Drs. Suyadi.
Serial boneka Si Unyil amat populer pada 1980-an sampai awal 1990-an.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply