
JAKARTA, KalderaNews.com – Sebagian kota di Jawa Timur merasakan gempa pada Sabtu (10/4) siang. Gempa yang cukup lama dan terasa kuat tersebut dirasakan hingga Jawa Tengah dan Bali. Jenis gempa yang dirasakan oleh sebagian warga Jawa Timur tersebut belum diketui apakah menyebabkan tsunami atau tidak.
Tidak lama berselang, setelah akun resmi BMKG mengumumkan pusat gempa , yakni berada di daerah Malang selatan dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Informasi resmi dari BMKG tersebut secara cepat menyebar melalui media sosial.
BACA JUGA:
- Siaga Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG Gelar Sekolah Lapang Geofisika
- 10 Daerah Rawan Gempa Berdasarkan Seismic Gap, Distribusi Spasial B-Value dan Zona Duga Aktif
- LIPI: Gempa dan Tsunami Pasti Berulang, Masyarakat Diminta Waspada
Gempa merupakan getaran yang terjadi di permukaan bumi karena adanya pelepasan energi dari dalam bumi yang terjadi secara tiba-tiba. Gempa bumi biasanya disebabkan oleh adanya kerak atau lempeng bumi yang bergerak.
Gempa bumi diukur dengan menggunakan seismograf. Berdasarkan gelombangnya, jenis gempa dibedakan menjadi dua yakni gelombang primer dan gelombang sekunder. Gelombang primer merupakan gelombang yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan 7-14 km/detik. Sedangkan gelombang sekunder merupakan gelombang yang kecepatannya hany berkisar antara 4-7 km/detik.
Selain berdasarkan gelombangnya, jenis gempa yang lain adalah berdasarkan kedalamannya. Ada tiga gempa berdasarkan kedalamannya, yaitu gempa bumi dalam, gempa bumi menengah, dan gempa bumi dangkal.
Jenis gempa bumi dangkal merupakan gempa yang hiposentrumya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa jenis ini menimbulkan kerusakan yang besar dan kerap menyebabkan korban jiwa. Sedangkan gempa bumi yang pusat gempanya berada sekitar 60-300 km disebut gempa bumi menengah dan biasanya tidak terlalu menyebabkan kerusakan yang besar.
Berdasarkan kedalamannya, jenis gempa yang tidak terlalu berbahaya merupakan gempa bumi dalam. Pusat gempa jenis ini lebih dari 300 km dari kerak atau permukaan bumi.
Selain kedua jenis tersebut di atas, jenis gempa yang terakhir adalah berdasarkan penyebab. Ada lima gempa yang dibedakan berdasarkan penyebab, yakni gempa bumi tektonik, gempa bumi tumbukan, gempa bumi runtuhan, buatan, gempa bumi vulkanik.
Gempa bumi vulkanik merupakan gempa yang sering terjadi di Indonesia mengingat banyak sekali gunung yang masih aktif di negara kita ini. Gempa vulkanik merupakan gempa yang terjadi akibat adanya aktifitas magma sesaat menjelang letusan gunung api. Keaktifan gunung yang makin tinggi dapat menyebabkan adanya gempa bumi. Gempa tipe ini hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
Pastikan kamu telah mengetahui prosedur keselamatan saat ada gempa, ya. Dengan mengetahui prosedur ini, bila terjadi gempa secara tiba-tiba kamu dapat menyelamatkan diri secepatnya. Stay safe, ya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan bagi pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply