JAKARTA, KalderaNews.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) mengklarifikasi bahwa startup digital bukan merupakan mata kuliah wajib kurikulum (MKWK).
Sejauh ini hanya ada empat MKWK dikti secara nasional, yakni Bahasa Indonesia, Kewarganegaraan, Agama, dan Pancasila.
Klarifikasi ini disampaikan di tengah peredaran informasi tentang startup digital yang akan menjadi mata kuliah wajib pada tahun 2022.
BACA JUGA:
- Mulai 2021 KIP Kuliah Perguruan Tinggi Keagamaan Ditangani Kemdikbudristek Bukan Lagi Kemenag
- Kuliah di STIKIN Purwokerto, Inilah 8 Penerima Beasiswa S1 Pendidikan Agama Khonghucu 2021
- Tak Cantumkan “Agama” di Peta Jalan Pendidikan, Begini Penjelasan Kemendikbud
“Kami akan dorong hadirnya mata kuliah startup digital pada tahun 2022, namun perlu kami luruskan bahwa sifatnya opsional seperti program kewirausahaan yang selalu jadi opsi sebagai bagian dari Kampus Merdeka,” ujar Sekretaris Ditjen Dikti Paristiyanti Nurwardani.
Ia menambahkan jika otoritas perguruan tinggi ingin menyempurnakan kurikulum yg relevan dengan era digital, dengan menambahkan mata kuliah startup digital menjadi mata kuliah tambahan atau pilihan, maka dapat diputuskan secara otonom.
Paristiyanti menegaskan bahwa mata kuliah startup digital menjadi bagian dari program Merdeka Belajar: Kampus Merdeka (MBKM), khususnya kegiatan kewirausahaan startup digital. Mahasiswa yang berminat dapat mengambil program tersebut.
Secara nasional, Ditjen Dikti dan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan menyediakan modul berstandar nasional serta narasumber nasional dalam pendidikan dan pelatihan (diklat) startup digital.
Mata kuliah startup digital juga merupakan bagian dari kolaborasi antara Kemendikbudristek dengan Kemenkominfo pada Gerakan 1000 Startup Nasional. Mata kuliah yang direncanakan hadir pada tahun 2022 ini akan tetap dipersiapkan mulai tahun ini untuk memberikan pelatihan startup kepada dosen yang nantinya akan mengampu mata kuliah tersebut.
Melalui mata kuliah startup digital maka mahasiswa dapat semakin memperkaya pilihan dalam menjalankan program MBKM. Fleksibilitas tersebut bertujuan untuk memudahkan mahasiswa dalam mengembangkan diri sesuai dengan minat dan kompetensinya masing-masing, agar dapat bersaing di dunia kerja.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply