
JAKARTA, KalderaNews.com – Menteri Agama Yaqut Cholil meminta alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta untuk turut mewarnai pemikiran akademik perguruan tinggi yang dikenal sebagai “Kampus Pembaharu”.
Permintaan ini disampaikan Menag dalam gelaran pelantikan Pengurus IKALUIN Syarif Hidayatullah Periode 2020-2024 dan Webinar tentang Kebangkitan Nasional dan Peran Alumni UIN” di Jakarta, Sabtu, 22 Mei 2021.
Dalam kesempatan tersebut Tb. H. Ace Hasan Syadzily dilantik sebagai Ketua Umum IKALUIN periode 2020-2024 oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Hj. Amany Lubis.
BACA JUGA:
- Dies Natalis ke-64 UIN Jakarta, Rektor Amany Lubis: Berkomitmen Jadi Kiblat Peradaban Islam
- UIN Walisongo Ditantang Jadi World Class University Hanya dalam 3 Tahun
- Animo Kuliah ke Timur Tengah Tinggi, 5.752 Siswa UIN Berebut 20 Beasiswa Mesir dan 30 Maroko
“Dari kampus inilah, kita mengenal sosok Prof. Harun Nasution sebagai peletak dasar pembaharuan pemikiran keislaman itu dimulai. Dari kampus ini pula, lahir sosok Prof. Dr. Nurcholish Madjid, tokoh dan pemikir keislaman dunia, yang sangat kuat dengan pemikiran-pemikiran progresifnya,” ungkap Menag.
“Ada banyak tokoh-tokoh lain yang lahir dan terinspirasi dari kampus ini. Pembaharuan dalam Islam, hemat saya, merupakan sebuah keharusan sepanjang masa,” imbuhnya.
Ia lantas berpesan 2 hal untuk para alumni: Pertama, merevitasilasi image-building kampus UIN Jakarta sebagai kampus pembaharu patut untuk diketengahkan.
“Sebagai alumni UIN Jakarta, kita patut meyakini bahwa Islam adalah agama yang mampu menyelesaikan problem-problem kemanusiaan, kapanpun dan dimanapun. Islam seharusnya menjadi inspirasi dan menjadi landasan dalam memperkuat sendi-sendi kemanusiaan itu. Islam dihadirkan untuk kepentingan manusia, bukan untuk Tuhan,” ujar Menag.
Ditambahkan Menag, menurut Gus Dur, Islam tidak perlu dibela. Sebab, yang membutuhkan pembelaan itu justru manusia itu sendiri. Maka, sudah saatnya merekonstruksi pemikiran dan gerakan pembaharuan keislaman agar faham agama itu lebih fungsional dan membumi.
Kedua, melakukan kajian untuk mapping dan evaluasi tingkat ketercapaian kompetensi lulusan dengan ketergunaannya di masyarakat serta kontribusi lulusan terhadap pembangunan bangsa dan negara. Hal ini sungguh sangat berguna, baik untuk kampus UIN Jakarta maupun untuk kami di tingkat Kementerian.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply