
JAKARTA, KalderaNews.com – Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kian hari bertambah banyak. Salah satu lokasi yang berpotensi menjadi tempat penularan adalah alat finger print yang ada di perkantoran.
Sebagai solusi atas masalah ini, Dosen Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) menciptakan teknologi baru pengganti absensi finger print. Agung Sasongko, Muhammad Sony Maulana, dan Latifah berhasil membuat aplikasi dengan filter jaringan intranet dan IMEI sebagai pengganti absensi finger print bagi karyawan.
BACA JUGA:
- Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Jalin Kerjasama dengan Tongmyong University Korea
- 5 Kampus Swasta di Yogyakarta dengan Jurusan Farmasi Berkualitas
- Universitas Mercu Buana Yogyakarta Bantu Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Daring
Aplikasi presensi ini sangat efektif dan efisien untuk mencegah penyebaran Covid-19 melalui absensi finger print. Agung Sasongko menjelaskan, dengan aplikasi ini, setiap karyawan tidak perlu lagi melakukan absensi secara manual lewat finger print.
“Absensi dapat dilakukan melalui smartphone masing-masing. Sebelumnya smartphone telah terkoneksi dengan jaringan intranet di perusahaan tempatnya bekerja,” ujar Agung.
Ia menjelaskan untuk menggunakan absensi ini, para karyawan harus mendaftarkan nomor seri IMEI atau Mac Address smartphone yang digunakan pada website sistem informasi perusahaan. Setelah mendaftarkan, server akan melakukan validasi berupa kesesuaian Nomor Induk Karyawan (NIK) dan IMEI di database.
“Bila data yang diinputkan sesuai, maka akan ditampilkan informasi presensi karyawan. Dari sana dapat dicatat jam masuk, jam tengah, jam pulang dan lokasi berada setiap karyawan,” jelasnya.
Namun, Agung menjelaskan karyawan diberikan tenggang waktu selama 1 jam untuk melakukan absensi. Karyawan yang melakukan presensi sebelum waktunya maka aplikasi juga akan mencatatnya. Hal ini dapat disesuaikan pengaturannya di masing-masing perusahaan.
“Untuk menghindari manipulasi yang dilakukan oleh karyawan, absensi akan meminta lokasi IP smartphone. SDM dapat mengetahui di mana karyawan berada,”ujarnya.
Agung berharap teknologi ini dapat menjadi salah satu solusi pencegahan penyebaran Covid-19. Dengan menggunakan smartphone, karyawan akan semakin terlindungi dari bahaya Covid-19 sebab akan mengurangi persinggungan dengan orang lain.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply