SEMARANG, KalderaNews.com – Bahasa isyarat sangat penting bagi para penyandang tunarungu agar mereka dapat berkomunikasi, baik kepada sesama tunarungu, maupun dengan orang lain. Dari keprihatinan tersebut, Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang, Jawa Tengah mengembangkan aplikasi deteksi bahasa isyarat.
Aplikasi berbasis gawai ini memungkinkan setiap orang menterjemahkan bahasa isyarat sehingga dapat dipahami oleh semua orang. Aplikasi ini berguna bagi setiap orang yang berkomunikasi dengan bahasa isyarat.
Sementara ini, aplikasi ini baru bisa mendeteksi huruf mulai dari A sampai Z dan sebagian kata, misalnya “saya”, “bapak” dan beberapa kata lain. Ke depan aplikasi ini akan dikembangkan menjadi lebih kaya sehingga semakin efektif sebagai alat bantu komunikasi bagi mereka yang menggunakan bahasa isyarat.
BACA JUGA:
- Inilah Daftar Lengkap Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Semarang
- Pemkot dan Komunitas Tionghoa Semarang akan Fasilitasi Sekolah Gratis untuk Yatim Piatu Korban Pandemi
- Kalender Pendidikan Kota Semarang Tahun 2021/2022
Kaprodi Teknik Informatika Unisbank, Eri Zuliarso, menjelaskan aplikasi ini akan terus dikembangkan. Nantinya, aplikasi ini diharapkan akan dikembangkan sehingga juga dapat menterjemahkan mimik wajah orang yang melakukan bahasa isyarat.
“Dengan aplikasi ini nanti bisa menerjemahkan, termasuk ketika berkomunikasi langsung dengan orang tunarungu,” katanya Jumat, 6 Agustus 2021.
Unisbank telah menyiapkan algoritma untuk mengembangkan aplikasi penerjemah bahasa isyarat ini. Unisbank memanfaatkan software Media Pipe keluaran Google dan sejumlah aplikasi lain.
Untuk cara kerjanya, aplikasi ini akan membaca setiap gerakan bahasa isyarat yang ditangkap oleh kamera gawai. Dari sana, gerakan bahasa isyarat itu diterjemahkan dalam aplikasi.
“Algoritmanya sudah ada (tinggal disusun). Teknologi yang dipakai secara parsial sudah ada juga, jadi kita tinggal merangkai sesuai kebutuhan,” lanjut Eri.
Menurutnya, pembuatan aplikasi tersebut juga melibatkan mahasiswa sekaligus untuk pembuatan tugas akhir kuliah. Mahasiswa ditantang tak hanya menyelesaikan persyaratan administrasi untuk mendapatkan gelar sarjana, tetapi juga menciptakan karya yang bermanfaat bagi masyarakat.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat, dan teman-temanmu
Leave a Reply