Corona Merenggut 1.400 Keluarga di Surabaya, Anaknya Disekolahkan Hingga Mahasiswa

Anak-anak sekolah dasar memegang bendera Indonesia
Anak-anak sekolah dasar memegang bendera Indonesia (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

SURABAYA, KalderaNews.com – Terdapat sekitar 1.400 keluarga yang meninggal di Surabaya karena Covid-19. Pemerintah Kota Surabaya menyiapakan dana pendidikan untuk menjamin anak-anak yatim, piatu, atau yatim piatu akibat Covid-19 ini.

Pemerintah Kota Surabaya memastikan bahwa anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya karena Covid-19 harus tetap sekolah hingga perguruan tinggi. Hal ini disampaikan langsung oleh walikota Surabaya, Eri Cahyadi, “Kami masih menghitung berapa jumlah anak yang dari data 1.400 keluarga tersebut. Dari data itu kita akan memetakan berapa yang masih SD, SMP, dan SMA.”

BACA JUGA:

Pihak pemerintan Kota Surabaya juga akan membangunkan asrama untuk ditempati oleh anak-anak itu. Di asrama tersebut, pemerintah Kota Surabaya dapat memantau perkembangan mereka. Selain itu, mereka juga kan menjamin pendidikan mereka hingga perguruan tinggi.

“Mereka bisa tinggal di asrama jika mereka mau. Kita akan jamin pendidikannya meskipun mereka tidak tinggal di asrama. Tidak hanya pendidikan saja, tetapi bagaimana mereka semua akan mempunyai keterampilan agar dapat bersaing di dunia global nantinya,” imbuh wali kota Surabaya ke-17 tersebut.

Eri Cahyadi juga meminta warga yang belum terdata untuk segera melaporkan ke DP5A. Kalau masih kesulitan, mereka dapat melalui lurah maupun camat di wilayahnya masing-masing untuk segera dilakukan pendataan.

Wali Kota yang pernah mengenyam pendidikan di ITS tersebut juga mengajak seluruh warga Surabaya untuk meletakkan egoismenya dan bergotong-royong mewujudkan masa depan yang lebih baik untuk anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya karena pandemi ini. “Inilah waktunya bagi kita meletakkan ego, jabatan, dan kelompok kita, bagaimana kita bisa bahu membahu dan bergotong-royong untuk masa depan mereka,” ucapnya.

Walikota yang baru dilantik bulan Februari 2021 tersebut juga menambahkan, “Kesejahteraan warga merupakan yang utama bagi saya. Sekarang waktunya Surabaya sejahtera.”

Sementara itu Plt Kepala DP5A Surabaya, Antik Sugiharti menjelasan bahwa pemerintah Kota Surabaya akan memastikan bahwa hak-hak anak-anak itu terpenuhi, seperti hak pendidikan, hak pengasuhan, dan hak kesehatan.

Antik mengatakan, “Kita pastikan mereka tetap bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Tentunya kesehatannya juga. Mereka harus mendapatkan intervensi di bidang kesehatannya.”

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*