Pendidikan Daring Tidak Optimal, Wapres RI: Bukan Lagi Belajar Daring, Tapi Tidak Belajar

Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), Ma'ruf Amin meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 19 Balaraja, Kabupaten Tangerang, dan pelaksanaan vaksinasi di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara Kabupaten Serang, Kamis, 16 September 2021
Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), Ma'ruf Amin meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 19 Balaraja, Kabupaten Tangerang, dan pelaksanaan vaksinasi di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara Kabupaten Serang, Kamis, 16 September 2021 (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

TANGERANG, KalderaNews.com – Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), Ma’ruf Amin mengaku jujur kalau pendidikan daring itu tidak optimal. Hal itu ditegaskannya saat meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 19 Balaraja, Kabupaten Tangerang, dan pelaksanaan vaksinasi di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara Kabupaten Serang, Kamis, 16 September 2021.

“Menurut informasi yang kita peroleh, memang pendidikan melalui daring itu tidak optimal. Jadi sangat kurang, apalagi kalau daerahnya internetnya tidak tertangkap, lemah. Mereka sebenarnya tidak belajar. Bukan lagi belajar daring, tapi tidak belajar,” tutur Wapres didampingi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, dan Bupati Tangerang Zaki Iskandar.

Karena itu, pemerintah berupaya agar pembelajaran tatap muka mulai dapat dilaksanakan di berbagai daerah untuk mengantisipasi dampak negatif di di kalangan pelajar.

BACA JUGA:

“Karena itu pembelajaran tatap muka itu target yang ingin kita percepat maka vaksinasi di kalangan guru-guru dan pelajar jadi sesuatu yang harus diprioritaskan,” ungkap Wapres.

Mendikbudristek Nadiem pun menambahkan vaksinasi bukan menjadi kriteria untuk PTM terbatas. Namun, bagi sekolah yang guru dan tenaga kependidikannya sudah divaksinasi dua dosis, wajib untuk memberikan opsi PTM terbatas.

“Jadi, itu menjadi dasar kebijakan pemerintah pusat, vaksinasi bukan menjadi kriteria untuk tatap muka. Tapi malah kalau sekolahnya semua guru sudah lengkap divaksinasi dia wajib melakukan tatap muka. Jadi sekali lagi, vaksinasi yang mengejar tatap muka terbatas, bukan sebaliknya,” jelas Nadiem.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Banten Tabrani menegaskan berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, per 16 September 2021 sekitar 57 persen pelajar usia 12-17 tahun di Provinsi Banten telah divaksinasi.

“Kami berharap sampai akhir September ini bisa mencapai sekitar 65 persen,” tandas Tabrani.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*