
JAKARTA, KalderaNews.com – Cikal yang menaungi lini pendidikan mulai dari Rumah Main Cikal, Sekolah Cikal, dan Pendidikan Inklusi Cikal merayakan ulang tahunnya yang ke-22 dengan merilis buku, lagu dan batik secara luring dan daring di Sekolah Cikal Cilandak Jakarta pada Kamis, 30 September 2021.
Buku “Cerita Cikal” yang ditulis perwakilan anggota komunitas Cikal, antara lain para pendiri, murid, orang tua murid, pendidik, dan tim Cikal berisi cerita pengalaman perjalanan pendirian Cikal, sedangkan lagu “Cerita Cikal” dibuat trio Laleilmanino yakni Anindyo Baskoro, Arya Aditya Ramadhya dan Ilman Ibrahim serta batik “The Wisdom of Bramara” buah karya perancang busana kenamaan Indonesia, Era Soekamto.
Perayaan ulang tahun Cikal yang ke-22 ini pun dihadiri duo srikandi pendiri Cikal Najelaa Shihab dan Dewi Kamaratih Soeharto. Keduanya berbagi pengalaman suka duka membesarkan Cikal.
BACA JUGA:
- Terapkan Asesmen Berbasis Proyek, Murid Sekolah Cikal Ciptakan Baterai Ramah Lingkungan!
- Optimalkan Keterampilan Hidup Anak dengan Kebutuhan Khusus, Pendidikan Inklusi Cikal Dimulai Sejak Usia Dini!
- Bangun Bisnis di Usia 15 Tahun dengan Omzet Ratusan Juta! Zia Murid Sekolah Cikal Kreasikan Kain Tenun Lagosi Jadi Fesyen Kontemporer
Pendiri Cikal, Najelaa Shihab menuturkan bahwa perilisan buku, lagu dan batik Cikal merupakan simbol yang melambangkan perayaan tahapan perjalanan Cikal dan harapan yang semakin kuat untuk berkontribusi lebih banyak pada sesama.
“Jika dibilang terharu benar sekali, melalui 22 tahun perjalanan ini, saya dan Mbak Deyang ( Dewi Soeharto – red) rasakan ada tantangan dan ada pula refleksi. Senang dan sukanya jauh lebih banyak daripada duka dan tantangan. Bagi kami, logo baru, batik baru, lagu baru, buku cerita cikal, sama sekali tidak meninggalkan tradisi lama, tetapi justru merayakan milestones tahapan baru dengan harapan makin kuat untuk berbuat lebih banyak lagi,” tegasnya.
Bagi Najelaa, 22 tahun Cikal berdiri pun dipenuhi dengan kebaikan. Keinginan untuk melakukan inovasi dan dorongan untuk selalu beradaptasi dengan tantangan.
“Alhamdulillah diberkahi, dimudahkan dan berdampak sebesar ini, tetapi kebaruan ini mudah-mudahan ini menjadi semangat menjalani 22 tahun atau 220 tahun berikutnya. Saya berharap usia Cikal lebih panjang daripada kita semua, mulai dari landasan yang penuh inovasi dan didorong dari keinginan selalu beradaptasi,” tambahnya.
Sementara itu, Pendiri Cikal lainnya Dewi Kamaratih Soeharto menegaskan lagu dan buku yang dirilis mau mengomunikasikan tentang pengalaman dan praktik-praktik baik yang dilakukan di Cikal selama 22 tahun ini.
“Buku dan lagu diharapkan bisa menyampaikan tentang Cikal itu sendiri. Perjalanan dan apa yang akan dilakukan Cikal, insyaallah tercermin di lagunya,” tandasnya.
Head of School Cikal, Tari Sandjojo menambahkan kalau dalam perayaan ulang tahun Cikal ke-22 ini, semua rasa hadir dalam setiap individu di Cikal, terutamanya rasa syukur atas perjalanan yang masih dirasakan bersama dan terangkum dalam buku dan lagu Cerita Cikal.
Sebelumnya, Sekolah Cikal yang berdiri sejak 1999 itu juga resmi merilis logo barunya pada 21 Juli 2021 untuk menguatkan komitmen Cikal sebagai lembaga pendidikan dan komunitas pelajar sepanjang hayat yang akan terus berkolaborasi dan bertransformasi demi meneguhkan komitmen praktik baik dan menumbuhkan kompetensi masa depan bagi anak Indonesia.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply