JAKARTA, KalderaNews.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menegaskan pendidikan karakter menjadi hal yang utama yang kurang optimal dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Betapa buruknya perubahan karakter siswa-siswa kita yang terus di rumah. Mereka bosan, mereka terisolasi. Teknologi ini merupakan suatu hal yang di satu sisi potensinya besar, tetapi di satu sisi lain menjadi ancaman yang luar biasa,” ujarnya saat berdialog dengan 170 mahasiswa perwakilan dari 34 provinsi dalam acara Dialog dan Deklarasi Mahasiswa Merdeka di Jakarta, Kamis, 28 Oktober 2021.
BACA JUGA:
- Hari Perempuan Internasional, Mendikbud Ingatkan 3 Dosa Pendidikan
- Tiga Dosa Besar Ini Bayang-bayangi Dunia Pendidikan Indonesia
- “9 Dosa” Dunia Pendidikan Tinggi Versi Mendikbud Nadiem Makarim
Untuk itu, menurut Menteri Nadiem, salah satu solusi yang diperjuangkan Kemendikbudristek adalah pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat. Sehingga, pendidikan karakter dengan pendidikan akademik kepada siswa dapat diberikan secara bersama-sama oleh gurunya.
Pada kesempatan yang sama, Mendikbudristek mengungkapkan upaya Kemendikbudristek dalam menghapuskan tiga dosa besar dalam dunia pendidikan, yaitu kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi.
“Dalam waktu dekat, kita akan fokus pada salah satu dosa itu dan membuat program untuk memitigasi dan menghapus epidemi kekerasan seksual,” tuturnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply