Banyuwangi Sudah Sejak Lama Tanamkan Pendidikan Karakter Melalui Permainan Tradisional

Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, S.Pd., M.M (Kanan) mendampingi Direktur Sekolah Dasar, Kemendikbudristek, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd yang sedang berkunjung ke Banyuwangi
Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, S.Pd., M.M (Kanan) mendampingi Direktur Sekolah Dasar, Kemendikbudristek, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd yang sedang berkunjung ke Banyuwangi (KalderaNews/PSD Kemdikbud)
Sharing for Empowerment

BANYUWANGI, KalderaNews.com – Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, S.Pd., M.M menegaskan bahwa Kabupaten Banyuwangi sudah mengimplementasikan Merdeka Belajar sejak lama, yaitu melalui permainan tradisional dalam memberikan penguatan pendidikan karakter pada peserta didik.

“Setiap tahun kami rutin mengadakan Festival Memengan yaitu sebuah festival permainan tradisional yang pesertanya adalah ribuan anak-anak dari tingkat sekolah dasar,” tutur Suratno.

Esensi dari permainan tradisional sesuai dengan nilai-nilai pendidikan karakter yang digunakan dalam Merdeka Belajar. Bahkan Suratno mengatakan festival permainan tradisional ini diapresiasi oleh Wakil Ketua KPK tahun 2012 sebagai kegiatan pendidikan menanamkan anti korupsi secara kontekstual di dunia anak-anak melalui permainan.

BACA JUGA:

“Di sinilah kami memiliki prinsip untuk mendorong sekolah-sekolah agar menjadikan permainan tradisional sebagai salah satu strategi menanamkan pendidikan karakter bagi anak-anak,” kata Suratno.

Selain mengimplementasikan Merdeka Belajar melalui permainan tradisional sebagai bentuk penanaman pendidikan karakter pada anak, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi juga mengimplementasikan Merdeka Belajar melalui pendidikan layanan khusus atau pendidikan inklusi.

Sejak tahun 2014, Banyuwangi dinobatkan sebagai kabupaten inklusi di mana semua sekolah di Banyuwangi termasuk sekolah dasar adalah sekolah inklusi. Jadi, kalau ada anak berkebutuhan khusus ingin sekolah di sekolah reguler, maka sekolah tersebut wajib menerimanya.

”Untuk sekolah inklusi ini kami siapkan guru pembimbing khusus yang sudah diberikan pelatihan. Sekolah yang menerima anak berkebutuhan khusus juga diberi intensif tambahan. Dan dalam waktu dekat Kabupaten Banyuwangi akan meluncurkan unit layanan disabilitas. Harapannya, pendidikan inklusi di Banyuwangi semakin bagus dan meluas,” katanya.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*