
JAKARTA, KalderaNews.com – Buat siapa pun yang punya gagasan atau sedang menjalankan penggunaan ICT (Information Communication of Technology) yang inovatif dalam pembelajaran, kuy ikuti UNESCO King Hamad Bin Isa Al-Khalifa Prize for the Use of ICT in Education 2021.
Tidak tanggung-tanggung pemenangnya akan mendapatkan penghargaan berupa hadiah sebesar lebih dari 250 juta rupiah (25.000 USD), medali, dan sertifikat yang akan diserahkan pada upacara penghargaan di Markas Besar UNESCO (UNESCO Headquarter) di Paris, Prancis.
UNESCO King Hamad Bin Isa Al-Khalifa Prize for the Use of ICT in Education mengapresiasi upaya pendekatan-pendekatan inovatif dalam memanfaatkan teknologi terkini untuk memperluas peluang pendidikan dan pembelajaran sepanjang hayat bagi semua.
BACA JUGA:
- 1 November, Hari Inovasi Indonesia, Dicetuskan Pengusaha untuk Mendongkrak Budaya dan Layanan yang Inovatif
- Alexandria Virtual Learning Center, Inovasi Smart Study Selama Pandemi Covid-19
- Mahasiswa USM Semarang Berinovasi Temukan Alarm Kebakaran Hutan
Hal ini sejalan dengan Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (the 2030 Agenda for Sustainable Development) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin ke-4 tentang pendidikan.
UNESCO King Hamad Bin Isa Al-Khalifa Prize for the Use of ICT in Education diberikan kepada individu dan atau organisasi yang menjalankan proyek luar biasa dalam mempromosikan penggunaan teknologi secara kreatif untuk meningkatkan pembelajaran, pengajaran, dan kinerja pendidikan secara keseluruhan di era digital.
Untuk tahun 2022 ini, UNESCO King Hamad Bin Isa Al-Khalifa Prize for the Use of ICT in Education mengusung tema “Pengunaan Teknologi Untuk Memungkinkan Sistem Pembelajaran yang Inklusif Dan Tahan Krisis”.
Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) Kemendikbudristek menjelaskan penghargaan ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa di tengah kehidupan bermasyarakat yang saling terhubung dan dinamis saat ini, teknologi memiliki potensi besar dalam meningkatkan mutu pengajaran, pembelajaran, dan memperluas akses ke pendidikan berkualitas.
Menurut International Telecommunication Union, sekitar 95% dari populasi global tinggal di wilayah dengan setidaknya jaringan seluler dasar setingkat 2G. Artinya, hampir setiap orang yang memiliki perangkat yang terkoneksi dapat memperoleh manfaat dari program pendidikan berdasarkan solusi teknologi.
Nah, buat yang tertarik nih, pendaftaran UNESCO King Hamad Bin Isa Al-Khalifa Prize for the Use of ICT in Education ditutup 18 Februari 2022. Untuk informasi lebih lanjut, silakan klik tautan UNESCO King Hamad Bin Isa Al-Khalifa Prize for the Use of ICT in Education 2021 atau untuk konsultasi bisa menghubungi Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) melalui email kniu@kemdikbud.go.id.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply