Quarter Life Crisis, Keresahan yang Dapat Melanda Remaja Masa Kini

ilustrasi: bekerja sambil kuliah
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNew.com – Kegalauan masa remaja memang tampak wajar. Namun, bila hal ini berlangsung berlarut-larut, akan dapat mengganggu keseharian. Galau, resah, dan bingung pada masa awal 20-an ini biasa disebut quarter life crisis.

Quarter life crisis merupakan topik yang sering dibahas dan dijadikan alasan oleh para remaja dan dewasa muda usia 20-30 tahun seakan tidak punya arah, kehilangan arah, dan tidak tahu mau menjalani hidup seperti apa. Padahal sebenarnya bukan seperti itu konsepnya.

BACA  JUGA:

Quarter life crisis merupakan fase atau tahap yang dimulai pada pertengahan usia 20 tahunan hingga awal 30 tahun, saat kita merasa bingung dan tidak tahu harus melakukan apa dalam hidup. Kondisi ini biasanya muncul dengan trigger  pertanyaan pada diri sendiri ‘apakah pilihan hidup yang aku ambil sudah benar?’

Setelah itu kita kamu akan mulai mempertanyakan juga tentang pencapaian apa saja yang sudah dicapai atau dipunyai selama ini. tidak jarang keadaan seperti ini akan memunculkan rasa cemas atau anxiety, depresi, bahkan berpikiran negatif terhadap diri sendiri.

Quarter life crisis juga mempunyai hubungan yang cukup dekat dengan karier. Apalagi bila kita tahu kalau pada umur 20-30 tahun merupakan usia yang produktif untuk berkarier. Jadi wajar kalau kita suka membandingkan kesuksesan karier kita dengan orang lain, khususnya teman dekat kita sendiri.

Kecemasan yang paling utama datang dari pekerjaan. Banyak yang berada pada usia tersebut malah merasa kurang cocok dengan pekerjaannya, melakukan pekerjaan yang bukan passion, susah beradaptasi dengan jobdesk, dan lain-lain.padahal, tentu tidak mudah untuk berganti karier dalam rentang waktu yang cukup singkat.

Ciri quarter life crisis yang dapat kita kenali antara lain antara lain:

  • Saat merasa tidak punya kemampuan dan tertinggal dengan pencapaian orang lain.
  • Tidak tahu apa yang harus dilakukan di dalam hidup dan bingung harus bagaimana dan akan kemana.
  • Mulai mempertanyakan keputusan hidup yang sudah diambil di masa lalu.
  • Merasa ‘terjebak’ dengan hidup yang sedang dijalani.
  • Merasa kecewa dengan hidup elo dan berpikrian negatif tentang diri.

Bila kita berada pada kondisi yang ada di atas, tidak perlu panik karena kamu tidak sendiri. Banyak orang seumuran di luar sana yang juga merasakan kebingungan yang sama. Fase quarter life crisis berlangsung selama kurang lebih 11 bulan dengan melewati empat tahap yakni mengurung diri, memisahkan diri dari yang lain, eksplorasi, dan tahap menemukan jati diri dan resolusi.

Cara mengatasi quarter life crisis yang dapat dilakukan antara lain:

  • Coba membuat fokus

Mulai memfokuskan diri dengan apa yang jadi prioritas di hidup saat ini. apakah itu hubungan pekerjaan atau hal yang lain. Kita harus mengenali diri sendiri pada langkah pertama ini.

  • Mulai setting goals

Setelah mendapatkan apa yang ingin dicapai, kita bisa mulai membuat rencana tentang bagaimana caranya membuat kita mencapai goals tersebut.

  • Action!

Bila kamu sudah melakukan dua langkah tersebut di atas, sekarang kita tinggal merealisasikan hal tersebut dengan tindakan nyata.

Itulah quarter life crisis yang dapat menimpa usia remaja dan masa perkuliahan serta masa menapaki karier kita. Kita dapat mempersiapkan diri kita dengan baik agar dapat mengatasi quarter life crisis bila mungkin terjadi.  

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*